Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyatakan a realisasi investasi Aceh selama tahun 2021 mencapai Rp10,8 triliun atau 163,90 persen melebihi target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh yaitu sebesar Rp6,65 triliun.

"Di tengah sikap pesimis sebagian masyarakat tentang kurangnya minat investor berinvestasi di Aceh, ternyata kondisi investasi Aceh relatif sangat baik. Kinerja investasi Aceh selama empat tahun terakhir mengalami perbaikan yang cukup baik," kata Nova saat membuka investment Planning Forum (IPF) 2022 yang digelar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Aceh di Banda Aceh, di Banda Aceh, Rabu.

Ia menjelaskan secara nasional pencapaian target realisasi investasi Aceh mencapai 201,84 persen dari target yang diberikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp5,4 triliun.

Pencapaian tersebut menjadi salah satu indikator penting bahwa iklim investasi di Aceh semakin membaik.
Baca juga: Aceh Barat catat realisasi investasi Rp93,9 miliar pada 2021
Baca juga: Sederhanakan regulasi, Aceh siap tarik investasi di Expo 2020 Dubai
​​​​​​​

​​​​​​​Nova juga mengingatkan bahwa realisasi investasi Aceh dalam bentuk angka-angka tersebut tidak boleh membuat para pihak cepat puas dan harus menjadi tantangan untuk terus memperbaiki kinerja dan pelayanan investasi di Aceh.

Investment Planning Forum (IPF) 2022 mengusung tema “Memacu Investasi Berkelanjutan menuju Pemulihan Ekonomi Aceh Pasca COVID-19” yang melibatkan Satuan Kerja Perangkat Aceh, Satuan Kerja Perangkat Kabupaten dan Satuan Kerja Perangkat Kota terkait seluruh Aceh dan pemangku kepentingan terkait lainnya.

IPF 2022 merupakan forum tahunan penanaman modal Aceh yang bertujuan menjaring usulan program maupun kegiatan penanaman modal kabupaten/Kota dan menghasilkan kegiatan prioritas untuk pemenuhan target realisasi penanaman modal tahun 2023-2026.

Berbagai langkah strategis terus dilakukan untuk menarik minat investor baik PMDN, maupun PMA ke Aceh melalui berbagai daya tarik investasi yang bersifat clean and clear and ready to offer, termasuk kemudahan berusaha lainnya.

"Dengan demikian, Aceh tidak hanya maju dan berkembang secara ekonomi, namun juga dikenal sebagai destinasi investasi impian bagi para penanam modal melalui semangat “green investment”," kata Nova.

Memacu investasi berkelanjutan menuju pemulihan ekonomi Aceh Pasca COVID-19 telah menjadi isu penting yang mengedepankan “​​​​​​​green investment” atau “konsep investasi hijau” melalui prinsip-prinsip berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Konsep investasi hijau menekankan pentingnya proteksi lingkungan dengan memelihara habitat, merehabilitasi hutan dan melindungi keanekaragaman hayati.

"Aceh memerlukan penanaman modal yang ramah lingkungan untuk mencegah perubahan iklim dan eksploitasi alam yang mengurangi manfaat positif bagi pertumbuhan ekonomi masa depan. Hal ini sesuai dengan semangat “Aceh Green” sebagai salah satu program Aceh Hebat," kata Nova.
Baca juga: Sandiaga: Investasi UEA ke Aceh sinyal kebangkitan sektor parekraf

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2022