Jakarta (ANTARA) - Skema kontrak jangka panjang pembelian batu bara dengan monitor kewajiban pemenuhan kebutuhan dalam negeri (DMO) yang terpantau secara digital dan terintegrasi dengan sistem database Kementerian ESDM menjamin ketersediaan batu bara di PLTU.
 
"Perubahan sistem kontrak berbasis digital yang kami kelola sekarang telah mengantisipasi kondisi fluktuatif harga batu bara di pasar internasional, sehingga ketersediaan batu bara tetap aman," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
 
PLN mengklaim rata-rata stok batu bara yang tersedia di pembangkit listrik telah di atas 15 hari operasi.
 
Darmawan mengatakan kebijakan pemerintah serta dukungan DPR RI yang tetap mematok harga DMO batu bara sebesar 70 dolar AS per metrik ton membantu PLN untuk mengamankan pasokan batu bara di tengah lonjakan harga.
 
Secara sistemik, PLN telah melakukan perubahan paradigma dalam pemantauan dan pengendalian pasokan batu bara, yang semula berfokus pada pengawasan di titik bongkar menjadi berfokus di titik muat. 
 
Langkah pengawasan tersebut, lanjut Darmawan, tak hanya melalui fisik di lapangan, tetapi juga dengan integrasi sistem pemantauan digital antara sistem PLN dengan sistem di Direktorat Jenderal Mineral Batubara Kementerian ESDM.
 
"Kami bersama dengan Kementerian ESDM melakukan enforcement day to day kepada pemasok untuk memastikan setiap pengiriman yang direncanakan dapat di-loading sesuai rencana," ujar Darmawan.

Baca juga: PLN klaim stok batu bara untuk PLTU kini dapat bertahan selama 15 hari
 
Apabila terjadi kegagalan muat, kata dia, maka sistem terintegrasi digital  akan langsung mengunci, sehingga tidak memungkinkan pemasok melakukan ekspor.
 
Tak hanya itu, PLN juga terus meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dengan para pengusaha kapal melalui Indonesian National Shipowners Association (INSA), guna memastikan realisasi pasokan batu bara terkirim sesuai jadwal.
 
Di tengah fluktuasi harga di pasar internasional, PLN memastikan keamanan pasokan batu bara untuk kebutuhan pembangkitnya di berbagai daerah di Indonesia. Apalagi kini harga batu bara di pasar ICE Newcastle sempat menyentuh angka 400 dolar AS per ton pada awal Maret 2022, seiring dengan konflik geopolitik antara Rusia dengan Ukraina yang kian memanas. Sementara itu harga batu bara acuan (HBA) tercatat berada pada angka 188,38 dolar AS per ton pada Februari 2022.
 
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan  kebutuhan batu bara untuk pasar domestik sudah aman di tengah situasi internasional yang fluktuatif ditambah adanya perang Rusia-Ukraina.
 
Menurutnya, PLN telah mengubah sistem pengadaan batu bara secara digital dan berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM, sehingga pengadaan batu bara untuk penyediaan listrik kepada masyarakat tetap terjaga.

Baca juga: Kemenkeu: PLTU batu bara tak akan ada lagi di tahun 2056
 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022