Yogyakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta menyebut tambahan kasus harian dalam sepekan terakhir tergolong stabil sekitar 500 kasus per hari dan sebagian besar adalah pasien tanpa gejala atau gejala ringan.

“Kasus masih bisa dibilang cukup tinggi. Tetapi, penambahannya cenderung stabil dalam satu pekan terakhir,” kata Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, tren tersebut diharapkan menjadi pertanda yang baik jika kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta dapat dikendalikan dan untuk selanjutnya bisa diturunkan.

Baca juga: Pokja Genetik UGM: Tujuh kasus varian BA.2 terdeteksi di DIY

Terlebih, lanjut dia, jumlah pasien yang sembuh atau selesai menjalani isolasi juga cukup tinggi, yaitu berkisar 400 hingga 500 kesembuhan per hari.

Pada Jumat (4/3) terdapat tambahan 269 kasus positif baru dengan 505 pasien dinyatakan sembuh atau selesai isolasi dan satu pasien meninggal dunia. Dengan demikian, saat ini terdapat 3.617 kasus aktif di Kota Yogyakarta.

Jumlah kasus aktif tersebut turun jika dibanding Kamis (3/3) yang mencapai 3.874 kasus.

“Berbagai upaya pembatasan dan pengetatan kegiatan di masyarakat tetap dilakukan agar kasus semakin terkendali,” katanya.

Heroe juga memastikan jika kondisi selter penanganan pasien COVID-19 masih cukup untuk menampung pasien tanpa gejala atau gejala ringan yang tidak dapat melakukan isolasi mandiri di rumah.

“Dari tiga selter isolasi terpadu yang kami miliki, baru satu selter yang dioperasionalkan, yaitu Selter Bener Satu dengan keterisian 65 persen. Itu pun, 40 persen di antaranya adalah warga luar daerah,” katanya.

Baca juga: Sekolah di Yogyakarta kembali terapkan pembelajaran daring penuh

Baca juga: Jumlah pasien COVID-19 sembuh di Yogyakarta menunjukkan tren meningkat


Sedangkan untuk keterisian tempat tidur di rumah sakit, baik ruangan ICU maupun isolasi sekitar 60 persen dengan 55 persen diantaranya adalah pasien luar Kota Yogyakarta.

Sementara itu, tingkat kematian pasien COVID-19 di Kota Yogyakarta sepanjang varian Omicron terdeteksi juga rendah, yaitu sekitar 10 kasus hingga saat ini.

“Meskipun varian ini cenderung menimbulkan gejala yang ringan, penularan yang cepat tetap harus menjadi kewaspadaan. Melindungi lansia dan anak-anak menjadi sangat penting karena mereka rentan,” katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022