Jakarta (ANTARA) - Peneliti ahli utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro mengatakan partai politik merupakan wadah untuk melakukan kaderisasi dalam melahirkan pemimpin yang berkualitas.

"Parpol melakukan kaderisasi untuk melahirkan pemimpin yang memiliki kompetensi, kapasitas dan kualitas yang mumpuni," kata Siti di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan dalam sistem suksesi kepemimpinan nasional dan lokal, memungkinkan atau memberi peluang terjadinya regenerasi, baik di tingkat nasional maupun lokal melalui sistem pemilu yang berkesesuaian dengan Indonesia.

Kata dia, regenerasi diperlukan agar terjadi kebaruan dalam gagasan, inovasi dan penyegaran kepemimpinan dalam memajukan Indonesia, sehingga menjadi bermartabat, mampu menolak penjajahan model baru yang datang melalui berbagai cara.

Baca juga: Peneliti LIPI: Parpol perlu berbenah demi wujudkan Visi Indonesia 2045

"Pemimpin Indonesia ke depan perlu diisi oleh figur yang memiliki rekam jejak etika yang tidak bermasalah, tidak pernah tersangkut kasus korupsi dan berpihak pada penegakan hukum dan keadilan," katanya menegaskan.

Siti yang juga peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu menjelaskan kriteria pemimpin yang diharapkan diantaranya memiliki kapabilitas dalam menerjemahkan visi kepemimpinan ke dalam rencana strategis, mampu membangun trust dan tim kerja (kabinet) yang solid dan kompeten, sistem dan disiplin manajemen dan mewujudkan akuntabilitas publik dan sistem suksesi.

"Berani mengambil keputusan yang efektif, transformatif, cepat, tepat waktu dan akurat dalam menghadapi dan mengatasi krisis, konflik dan permasalahan genting," jelas Siti.

Selain itu, memiliki kecerdasan emosional (emotional intelligence) melalui kemampuannya dalam menguasai diri serta kepekaan dan empati terhadap permasalahan yang dihadapi rakyat.

Memiliki integritas, tidak tersangkut kasus/perkara yang merugikan rakyat banyak, termasuk korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta asusila. Memiliki wawasan keindonesiaan dan kedaerahan yang cukup agar mampu menjadi kekuatan pemersatu.

Kemudian, kata Siti, memiliki visi dan misi yang jelas tentang masa depan Indonesia yang dituangkan dalam konsep yang diketahui masyarakat.

Memiliki karakter leading – inspiring – motivating’. Leadership competency dan wisdom merupakan hasil akumulasi knowledge, skill and attitude yang positif dalam konteks kepemimpinan.

"Kepemimpinan yang transformatif, bukan transaksional," ujarnya.

Baca juga: Siti Zuhro sebut perempuan terwakili di KPU-Bawaslu karena berkualitas
Baca juga: Siti Zuhro: Popularitas calon jangan jadi ukuran memilih saat pemilu

Pewarta: Fauzi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022