Jayapura (ANTARA) - Direktur Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani menyebutkan bahwa dua helikopter disiapkan untuk mengevakuasi karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) yang menjadi korban penyerangan KKB di Beoga, Kabupaten Puncak.

Dua helikopter yang disiapkan itu terdiri dari milik perusahaan (PTT) dan milik TNI, kata Kombes Faizal Rahmadani kepada ANTARA, Jumat petang.

Kombes Faizal yang dihubungi melalui telepon selularnya dari Jayapura mengaku, evakuasi dijadwalkan Sabtu (5/3) dan persiapan sudah dilakukan di Timika.

"Mudah-mudahan, Sabtu (5/3) evakuasi berjalan lancar tanpa kendala berarti, " harap Faizal seraya menambahkan lokasi BTS3 berada di atas gunung yang berjarak sekitar 15 km dari Beoga.

Tidak ada akses jalan, dan hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki dan itu penuh risiko atau menggunakan helikopter.

Baca juga: Polda Papua: Lokasi camp PTT jauh dari Beoga di Kabupaten Puncak

Baca juga: Delapan warga sipil meninggal ditembaki OTK di Beoga Kabupaten Puncak


Ketika ditanya tentang kondisi korban NS yang dilaporkan selamat dalam insiden itu, Direskrimum Polda Papua mengakui belum mengetahui dengan pasti.

Tidak ada informasi dari TKP karena memang jaraknya yang jauh dari Beoga sehingga tidak memungkinkan TNI-Polri di wilayah itu ke BTS3, sehingga diharapkan tim evakuasi bisa tiba di lokasi, Sabtu (5/3).

Insiden penyerangan terhadap karyawan PT. PTT dan kontraktor serta warga lokal menewaskan delapan orang dari sembilan orang yang ditugaskan memperbaiki BTS3Telkomsel di titik CO 53M 756085 9585257.

Pelaku penyerangan di Beoga adalah KKB, yang diduga dilakukan Terry Aibon yang merupakan anak buah Nau Waker.

Namun untuk memastikan saat ini penyelidikan terus dilakukan, aku Kombes Faizal Rahmadani.

Delapan orang karyawan PT PTT yang menjadi korban meninggal akibat dibunuh KKB adalah Billy, Renal, Bona, Bebi Tabuni, Jamal, Eko, Syahril, dan Pak De.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022