Jakarta (ANTARA) - Platform penyewaan penginapan Airbnb dan biro perjalanan dalam jaringan Bookin berhenti beroperasi di Rusia, mengikuti perusahaan lainnya yang memberikan sanksi kepada negara tersebut.

CEO Airbnb Brian Chesky mencuit soal penundaan ini. Dia mengaitkan langkah ini dengan nama perusahaan besar lainnya, seperti General Motors C, Boeing Co dan Alphabet Inc, dikutip dari Reuters, Sabtu.

Baca juga: Airbnb buka penginapan untuk pengungsi Afganistan

"People memesan Airbnb di Ukraina. Mereka tidak bermaksud tinggal hanya ingin membantu tuan rumah," kata Chesky.

Perusahaan tersebut juga berhenti beroperasi di Belarusia. Airbnb sebelumnya mengatakan menawarkan tempat tinggal sementara untuk 100.000 irang yang keluar dari Ukraina, melalui lembaga nirlaba mereka.

Sama seperti Airbnb, Booking Holdings Inc juga menghentikan kegiatan mereka di Belarusia.

"Setiap hari belalu, urgensi perang di Ukraina semakin meningkat, begitu jgua dengan kerumitan melakukan bisnis kawasan itu," kata CEO Booking, Glenn Fogel, melalui unggahan di LinkedIn.

Baca juga: Setelah Tesla, giliran Airbnb rambah Xinjiang

Baca juga: Airbnb berencana terima pembayaran mata uang kripto

Baca juga: Vila mewah "House of Gucci" akan disewakan di Airbnb

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022