Kami berharap nantinya hasil industri dan pertanian Subang dapat diekspor melalui Pelabuhan Patimban
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan Pelabuhan Patimban ditargetkan dapat melayani sekitar 160.000 unit kendaraan pada tahun ini.

“Saat ini car terminal telah aktif berjalan selama 3 bulan dan ditargetkan pada tahun ini mencapai 160.000 unit kendaraan. Adapun total kapasitas terminal ini bisa mencapai 218.000 unit kendaraan per tahun baik internasional maupun domestik/antarpulau," kata Budi Karya dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Sabtu.

Menhub menginginkan Pelabuhan Patimban berkolaborasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok untuk mendukung kegiatan logistik di Indonesia.

“Nanti akan ada pelabuhan kembar yang menjadi Hub. Pelabuhan Tanjung Priok melayani wilayah barat ke Bekasi dan Pelabuhan Patimban melayani dari Bekasi hingga ke wilayah timur Jawa,” ujarnya.

Pelabuhan Patimban akan terus dikembangkan hingga mampu menampung sebanyak 7,5 juta Teus/tahun untuk petikemas dan 600.000 CBU untuk kendaraan.

Dikatakannya, pelabuhan Patimban bersama Bandara Kertajati, Kawasan Bekasi, Karawang, Purwakarta ikut mendukung segi tiga kawasan pertumbuhan ekonomi yang akan saling terkoneksi, saling mendukung satu dengan yang lain, sehingga memiliki daya saing terutama untuk produk-produk ekspor khususnya di bidang otomotif.


Baca juga: Menhub lepas ekspor perdana kendaraan di Pelabuhan Patimban


"Kita harapkan semakin meningkatkan kehidupan masyarakat, memajukan industri, mendorong ekspor, dan memajukan negara tercinta," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Subang Ruhimat optimistis keberadaan Pelabuhan Patimban akan turut mendorong perkembangan perekonomian rakyat seperti pertumbuhan zona industri dan pertanian di Subang dan sekitarnya.

"Kami berharap nantinya hasil industri dan pertanian Subang dapat diekspor melalui Pelabuhan Patimban," ujar Ruhimat.

Sejak diserahterimakan (handover) kepada PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) pada Desember 2021 lalu, sudah dilakukan beberapa kali kegiatan ekspor dari Pelabuhan Patimban dengan tujuan ke Pelabuhan Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Singapura dan Jepang.

Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), yang memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat dan juga secara nasional.


Baca juga: Gobel optimis Pelabuhan Patimban mampu tingkatkan ekspor


Pelabuhan ini akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar bernama Rebana (Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati) Metropolitan, yang meliputi enam kabupaten dan satu Kota Cirebon, dengan jantung pertumbuhan kawasan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.

Dibangun sejak tahun 2018, saat ini pembangunannya telah memasuki Tahap 1-2 (2021-2023) yang meliputi pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas sampai 3,75 juta TEUs dan terminal kendaraan dengan kapasitas total sampai dengan 600.000 CBU serta Terminal kapal roro.

Adapun di dalam area pelabuhan saat ini terdapat fasilitas pelabuhan, seperti dermaga peti kemas (420 m x 34 m), dermaga kendaraan (300 m x 33m), lapangan penyimpanan kendaraan (kapasitas 218.000 CBU), lapangan penumpukan peti kemas (kapasitas 250.000 TEUs), area reklamasi (60 Ha), pengerukan kolam (-10 m), jalan pelabuhan dan gedung administrasi.

Turut hadir dalam kegiatan ini Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Mugen S Sartoto, Direktur KPLP Capt. Weku Frederik Karuntu, Ari Syamsudin (PT. TMMIN-Toyota), Mr. Jibiki Koya (Nikkei Inc.), perwakilan Direksi Toyofuji Logistics, Dandim 0605 Subang, dan Kapolres Subang.



Baca juga: Suzuki ekspor All New Ertiga lewat Pelabuhan Patimban Subang
Baca juga: Presiden Jokowi saksikan ekspor perdana dari pelabuhan Patimban
Baca juga: Menhub berharap 17 Desember sudah mulai ekspor dari Pelabuhan Patimban

 

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022