Klaten (ANTARA News) - Seorang pemudik yang sedang bersilaturahim Lebaran ke rumah orang tuanya melaporkan keberadaan granat aktif di rumah ayahnya di Dukuh Ngrowo, Desa Nanggulan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah kemudian melaporkannya ke pihak kepolisian.

Supriyo Eko Raharjo, seorang pemudik yang datang dari Yogyakarta tersebut saat melapor ke Kepolisian Sektor Cawas, Sabtu siang, menuturkan, awalnya dirinya tak sengaja melihat granat jenis nanas menggantung di daun pintu bagian belakang rumah orang tuanya.

"Pada mulanya saya tak begitu `ngeh` kalau benda tersebut granat, tapi lama-lama saya perhatikan ternyata memang granat jenis nanas. Karena khawatir sewaktu-waktu meledak, saya langsung melaporkannya kepada pihak kepolisian," ujarnya sewaktu memberikan keterangan di hadapan penyidik Polsek Cawas.

Berdasar informasi yang dihimpun, granat tersebut ditemukan oleh pemilik rumah yang merupakan ayah Supriyo, yakni Sukardi pada 2006.

Saat itu Sukardi sedang membersihkan rumahnya yang berserakan karena terkena guncangan gempa bumi 27 Mei 2006 yang berpusat di Bantul, DI Yogyakarta, dan tak sengaja menemukan granat tersebut di antara puing-puing rumah yang hancur.

Pria yang kini berusia 72 tahun itupun kemudian menggantungkan granat tersebut di daun pintu belakang rumahnya dengan maksud digunakan sebagai hiasan rumah.

Bertahun-tahun granat tersebut digantungkan di salah satu bagian rumah, baru hari ini ada yang menyadari bahwa benda tersebut merupakan barang berbahaya.

"Menurut ayah saya, barang berupa granat itu merupakan peninggalan almarhum kakek saya yang merupakan mantan tentara pejuang kemerdekaan," ujar Supriyo.

Polisi lantas mengamankan barang tersebut dan menyerahkannya ke markas Brimob Boyolali.

"Demi keamanan, granat aktif jenis nanas tersebut telah kami amankan dan diserahkan ke Markas Brimob Boyolali untuk menghindari hal-hal tak diinginkan," kata Kapolsek Cawas AKP Frans Minarso.

Pihaknya juga berterimakasih karena pihak keluarga pemilik granat tersebut sangat kooperatif dengan langsung melaporkannya ke polisi, sehingga kemungkinan buruk yang bisa ditimbulkan dari keberadaan granat tersebut bisa dihindari.

(ANT-279/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011