Yogyakarta (ANTARA) - Pembelajaran daring di Kota Yogyakarta yang diberlakukan pada 1-7 Maret akan diperpanjang kembali selama satu pekan hingga Senin (14/3), dengan pertimbangan kasus COVID-19 yang masih tinggi.

“Dari hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan, maka pembelajaran daring akan diperpanjang hingga sepekan ke depan, sampai Senin (14/3), dan akan dievaluasi kembali,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budhi Asrori di Yogyakarta, Senin.

Meskipun sudah mendapat rekomendasi untuk melanjutkan kebijakan pembelajaran jarak jauh, namun Budhi juga berupaya meminta rekomendasi tambahan yaitu menerapkan pembelajaran tatap muka bagi siswa kelas akhir, apabila masih memungkinkan.

“Khususnya untuk siswa kelas 6 SD dan kelas 9 SMP karena akan menghadapi ujian akhir. Tentunya membutuhkan lebih banyak persiapan,” katanya.

Baca juga: Tidak tersisa kelurahan zona hijau di Kota Yogyakarta

Baca juga: Gubernur DIY minta kabupaten/kota evaluasi kembali pelaksanaan PTM


Persiapan tersebut dinilai lebih efektif apabila materi pembelajaran disampaikan secara langsung dan bukan melalui pembelajaran daring karena siswa akan lebih mudah memahami.

Secara ketentuan PPKM, kata Budhi, juga memungkinkan untuk menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan kapasitas 50 persen per kelas.

“Jika yang masuk hanya siswa kelas 6 atau 9, maka kapasitas kelas bisa diatur. Tidak lagi 100 persen tetap bisa diisi maksimal 50 persen siswa per kelas,” katanya.

Dengan demikian, Budhi berharap, protokol kesehatan untuk jaga jarak tetap dapat diterapkan termasuk nantinya ada aturan pembatasan jam pelajaran selama pembelajaran tatap muka.

Selama pembelajaran dilakukan secara daring sepekan terakhir, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta rutin berkoordinasi dengan seluruh sekolah untuk memastikan protokol kesehatan tetap dipatuhi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan sudah memberikan rekomendasi untuk memperpanjang pembelajaran daring hingga 14 Maret.

“Pertimbangan utamanya adalah kasus di Yogyakarta masih tinggi,” katanya.

Penerapan perpanjangan pembelajaran tatap muka, hanya diberlakukan sepekan dan diharapkan sudah dapat dilakukan pembelajaran tatap muka pada pekan berikutnya sehingga siswa kelas 6 SD dan 9 SMP bisa melakukan persiapan ujian akhir.

Pada Senin (7/3), terdapat tambahan 177 kasus baru COVID-19 di Kota Yogyakarta dengan 512 pasien sembuh atau selesai isolasi, dan empat pasien meninggal dunia. Dengan demikian, saat ini terdapat 2.940 kasus aktif di kota tersebut. Jumlah kasus aktif tersebut turun dibanding Ahad (6/3), sebanyak 3.303 kasus.*

Baca juga: Temuan kasus positif COVID-19 dari PTM Kota Yogyakarta bertambah

Baca juga: Kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta kembali turun seperti Juni 2020

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022