Tasikmalaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirimkan karangan bunga turut berduka cita atas wafatnya Abah Anom atau KH Shohibulwafa Tajul Arifin, Senin.

Karangan bunga dari Presiden beserta ibu Negara Hj Ani Yudhoyono itu tiba di pondok pesantren Suryalaya, Senin malam dan disimpan di halaman depan masjid Nurul Asror.

Kedatangan hingga disimpannya karangan bunga dari orang nomor satu di Indonesia itu menjadi pusat perhatian para pelayat yang memadati kawasan pondok pesantren Suryalaya.

Selain dari Presiden, sejumlah karangan bunga dari sejumlah pejabat di antaranya dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wakilnya Dede Yusuf yang terpasang bersamaan dengan karangan bunga kiriman dari para petinggi Polri/TNI di halaman pondok Pesantren Suryalaya.

Sementara itu situasi di Pondok Pesantren Suryalaya hingga tengah malam masih dipadati para pelayat yang datang dari berbagai daerah dalam dan luar kota.

Sejumlah pejabat pemerintah daerah seperti Gubernur Jabar dan presidium ICMI pusat atau Rektor UIN Bandung Prof Dr Nanat Fathah Natsir juga melayat Abah Anom.

Jenazah Abah Anom yang masih dibaringkan di masjid itu belum dapat dimakamkan karena masih banyaknya pelayat yang terus berdatangan. Rencananya jenazah almarhum akan dimakamkan di kompleks pemakaman Suryalaya, Selasa (6/9).

Abah Anom meninggal dunia pada usia 96 tahun, yang sebelumnya tidak terbaring sakit atau dirawat di rumah sakit, bahkan sempat menerima tamu di kediamannya di Suryalaya,

Namun usai menerima tamu, tiba-tiba mendadak merasakan sakit, karena sebelumnya almarhum memiliki riwayat kesehatan mengidap penyakit jantung.

Abah Anom kemudian dibawa ke Rumah Sakit TMC Kota Tasikmalaya, namun setibanya di rumah sakit sudah dalam keadaan meninggal dunia, kemudian dibawa kembali ke Suryalaya setelah sempat dilakukan pemeriksaan medis.

Sementara itu keberadaan Pondok Pesantren Suryalaya merupakan pesantren yang telah banyak mencetak manusia dan generasi muda yang baik terutama menyembuhkan para pecandu narkotika dengan cara pembinaan memberikan ilmu tentang keagamaan Islam seperti berdzikir setiap waktu.

Pondok pesantren Suryalaya selama ini juga banyak dikunjungi para pejabat di Republik Indonesia dan mancanegara termasuk orang-orang ternama di Indonesia. (FPM/Z002/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011