Target kita untuk semua kategori sebanyak 190.289 orang, dan alhamdulillah sampai hari ini sudah melebihi target
Banda Aceh (ANTARA) - Vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Kota Banda Aceh telah mencapai 216.278 orang atau 113,66 persen dari target yang ditentukan sebanyak 190.289 orang.

"Target kita untuk semua kategori sebanyak 190.289 orang, dan alhamdulillah sampai hari ini sudah melebihi target," kata Kepala BPBD Banda Aceh Rizal Abdillah di Banda Aceh, Senin.

Rizal menyebutkan dari jumlah 216.278 untuk dosis pertama tersebut, di antaranya sebanyak 153.057 orang telah menerima vaksinasi dosis kedua atau sebesar 80,43 persen.

Rizal merinci untuk SDM kesehatan Banda Aceh yang telah divaksin dosis pertama sebanyak 7.970 dari target 6.334 orang, dan 7.498 dosis kedua. Terhadap petugas publik sudah 36.286 dosis pertama dan 31.959 orang dosis kedua dari target 26.390 orang.

Baca juga: Kapolri minta warga Aceh vaksin dosis kedua sesuai jadwal

Kemudian, kata Rizal, untuk masyarakat umum sudah mencapai 125.088 dosis pertama dan 87.050 dosis kedua dari target 119.029 orang.

"Selanjutnya kategori remaja 12-17 tahun sudah 26.275 dosis pertama dan 18.936 dosis kedua dari target 25.043 orang," ujarnya.

Lalu, lanjut Rizal, untuk warga lanjut usia (lansia) baru 8.378 dosis pertama dan 5.997 dosis kedua dari target 13.493 orang. Kemudian, terhadap anak berusia 6-11 tahun sebanyak 11.074 dosis pertama dan 1.516 dosis kedua dari target 28.593 orang.

"Sejauh ini hanya untuk vaksinasi lansia dan anak yang masih rendah, tetapi kita terus mengupayakan percepatan vaksinasi terhadap mereka," kata Rizal.

Baca juga: Dinkes: 5 juta dosis sudah digunakan di Aceh selama vaksinasi

Baca juga: Penerima vaksin COVID-19 anak usia 6-11 tahun di Aceh capai 272.629


Ia menuturkan dalam percepatan vaksinasi untuk lansia dan anak, pihaknya terus melakukan berbagai upaya seperti menyediakan paket sembako meski belum efektif.

"Tapi begitulah, tidak terlalu berpengaruh karena pihak keluarga yang bersangkutan sendiri tidak mendukung program ini. Alasannya orang orang tua yang sudah sakit-sakitan," ujarnya.

Mengenai vaksinasi anak, tambah Rizal, pihaknya terus mengejarnya melalui pendekatan terhadap wali murid oleh dinas pendidikan, meski juga banyak hambatannya.

"Namun pihak dinas pendidikan tetap terus berkoordinasi dengan tidak melakukan pemaksaan terhadap pemberian vaksin pada anak sekolah tersebut," kata  Rizal Abdillah.

Baca juga: Universitas Syah Kuala ingatkan peserta SBMPTN cermat saat mendaftar

Baca juga: Satgas sebut penambahan 144 warga Aceh terpapar COVID-19


Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022