Mataram (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) berpotensi normal kembali setelah adanya pelonggaran aturan protokol kesehatan dari Pemerintah Arab Saudi.

"Sebelumnya ada usulan kenaikan BPIH menjadi Rp45 juta dari sebelumnya Rp31,45 juta hingga Rp38,35 juta, karena ada tambahan biaya untuk karantina dan tes usap PCR setiap kedatangan. Namun, dengan dihapusnya ketentuan itu, besaran BPIH berpeluang normal lagi," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram HM Amin di Mataram, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan menyikapi kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang mencabut beberapa aturan prokes COVID-19, diantaranya tidak perlunya karantina bagi yang akan masuk ke negara Arab Saudi, tidak ada tes usap PCR, tidak ada penggunaan masker dan menjaga jarak di tempat terbuka.

"Kita yakin kebijakan Arab Saudi itu akan menjadi acuan dan pertimbangan pemerintah bersama DPR RI untuk melakukan penyesuaian terhadap BPIH," katanya.

Baca juga: Jubir: 90 persen calon jamaah haji Bener Meriah terima vaksin penguat

Baca juga: Amphuri apresiasi aturan karantina satu hari bagi jamaah umrah


Ia mengatakan informasi terhadap kebijakan Pemerintah Arab Saudi itu baru didapat dari media massa dan media sosial. Sementara sampai sejauh ini belum ada surat resmi dari pemerintah.

"Tapi kami yakin pemerintah saat ini sedang melakukan pembahasan terhadap tindak lanjut dari kebijakan Arab Saudi. Semoga dalam waktu dekat kita akan terima surat edaran resmi tentang kabar baik untuk calon jemaah haji," katanya.

Menurut Amin, kepastian pemberangkatan dan kuota jamaah haji menjadi kabar yang paling ditunggu saat ini, karenanya setelah ada kuota pihaknya bisa mulai melakukan berbagai persiapan untuk pemberangkatan jemaah calon haji.

Jamaah calon haji yang akan diberangkatkan adalah jamaah tahun 2020 yang keberangkatannya ditunda dua kali yakni sebanyak 739 calon haji.

"Dari jumlah itu sudah ada yang meninggal dan membatalkan dengan mencabut nomor porsi. Namun, kita akan ganti dengan nomor porsi berikutnya," katanya.

Sementara terkait dengan paspor jamaah, katanya, sejauh ini ada yang sudah diambil dan ada juga yang masih di Kantor Kemenag.

Pada prinsipnya, kata Amin, jamaah calon haji tahun 2020 sudah siap berangkat. Tinggal diberikan penyegaran terhadap manasik haji.

"Kami bersama KUA siap melakukan persiapan dan pembinaan manasik secara maraton, agar jamaah benar-benar siap secara lahir dan batin," katanya.*

Baca juga: Amphuri yakin pemberangkatan jamaah haji bisa terlaksana tahun ini

Baca juga: Asosiasi: Pencabutan aturan di Saudi jadi kado bagi jamaah Indonesia

Pewarta: Nirkomala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022