Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang memperpanjang tren penurunannya menjadi tiga hari berturut-turut dalam perdagangan aktif Selasa, dengan indeks Nikkei jatuh di bawah 25.000 untuk pertama kalinya dalam 16 bulan, tertekan kekhawatiran atas melonjaknya harga-harga energi.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) anjlok 430,46 poin atau 1,71 persen menjadi menetap 24.790,95 poin, membukukan level penutupan terendah sejak 6 November 2020.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari semua saham di papan utama ditutup 34,17 poin atau 1,90 persen lebih rendah menjadi 1.759,86 poin, mencatat level terendah sejak 8 Desember 2020.

Kedua indeks utama merosot sekitar 6,5 persen setelah tiga hari berturut-turut turun, dengan sentimen investor terbebani oleh melonjaknya harga minyak mentah dan komoditas lainnya.

Selama awal perdagangan, indeks acuan Nikkei sempat mencapai wilayah positif karena investor mengambil saham yang baru-baru ini telah jatuh, tetapi kerugian terakumulasi menjelang akhir sesi perdagangan di sore hari.

Saham-saham dari setiap kategori industri merugi, dipimpin oleh produk minyak dan batu bara, besi dan baja, dan saham transportasi laut.

Perdagangan aktif mencatat volume 1.873,40 juta saham di papan utama, tertinggi sejak 30 November 2021, dibandingkan dengan Senin (7/3/2022) sebanyak 1.750,53 juta saham.

"Investor khawatir tentang dampak lonjakan harga-harga komoditas terhadap perekonomian. Karena Jepang sangat bergantung pada impor energi, kenaikan harga-harga dapat menekan pendapatan perusahaan atau menyebabkan kenaikan harga-harga barang," kata Horiuchi, seorang analis dari perusahaan sekuritas domestik.

Di papan utama, jumlah saham yang menurun melebihi jumlah yang naik 1.788 berbanding 346, sementara 46 menyelesaikan hari tidak berubah.

Nissan Motor turun 5,5 persen setelah mengatakan pada Senin (7/3/2022) bahwa pihaknya akan menghentikan sementara produksi di pabriknya di St. Petersburg.

Saham-saham transportasi udara berkurang, dengan Japan Airlines merosot 5,8 persen, sementara ANA Holdings turun 3,5 persen.

Pelaku pasar menjual saham terkait energi untuk mengunci keuntungan. Eneos Holdings melonjak 5,4 persen dan Inpex turun 6,1 persen.

Baca juga: IHSG ditutup melemah 54,88 poin, terseret koreksi bursa saham regional
Baca juga: Rupiah ditutup menguat, ditopang naiknya cadangan devisa
Baca juga: Saham China rugi 5 hari beruntun, Indeks Shanghai anjlok 2,35 persen

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022