...artinya kebijakan moneter yang mendukung ekonomi dan kebijakan fiskal yang juga mendukung ekonomi, perekonomian kita masih akan tumbuh dengan baik.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan ekonomi domestik dapat tetap bertumbuh positif pada 2022 meskipun tekanan pada 2022 terutama dari global sangat menantang.

Menurut Purbaya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, keberlanjutan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun ini dapat terjaga jika kebijakan moneter dan fiskal terus bersinergi dan berjalan baik.

“Kami yakin selama kita masih tetap menjalankan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dengan baik, artinya kebijakan moneter yang mendukung ekonomi dan kebijakan fiskal yang juga mendukung ekonomi, perekonomian kita masih akan tumbuh dengan baik,” ujarnya.

Baca juga: Menko Luhut sebut ekonomi RI bisa tumbuh 6 persen dengan efisiensi

Situasi yang penuh tantangan pada tahun ini, ujar Purbaya, karena ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina, potensi inflasi yang meningkat, kebijakan penurunan stimulus ke pasar obligasi (tapering off) dari Bank Sentral Amerika Serikat The Fed, dan juga tekanan dari pandemi COVID-19 varian Omicron.

Menurut Purbaya, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 4,8-5,5 persen (yoy), atau di titik tengah 5,1 persen pada 2022 di tengah berbagai ketidakpastian.

“Jika melihat dari sisi moneter, jumlah uang yang ada di sistem yang betul-betul siap untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, jumlahnya masih cukup tinggi di atas 20 persen pertumbuhannya,” tambahnya.

Terkait proyeksi tren pertumbuhan simpanan dan rekening di perbankan, Purbaya memaparkan per Januari 2022, nilai total simpanan bank umum tercatat sebesar Rp7.439 triliun atau naik Rp800,4 triliun dengan pertumbuhan 12,06 persen (year on year/yoy).

Jika dirinci, nilai total simpanan pada kelompok simpanan saldo kurang dari Rp2 miliar meningkat Rp130,5 triliun, atau bertumbuh 4,53 persen (yoy). Kemudian, kelompok simpanan saldo lebih dari Rp2 miliar juga meningkat Rp669,9 triliun atau bertumbuh 17,82 persen (yoy).

Baca juga: LPS klaim koordinasi dengan perbankan berjalan baik

Dari sisi jumlah rekening, jumlah rekening dengan saldo kurang dari Rp2 miliar meningkat sebesar 91,73 juta rekening atau bertambah sebanyak 26 persen (yoy) per Januari 2022. Sedangkan jumlah rekening dengan saldo lebih dari Rp2 miliar meningkat sebanyak 19 ribu rekening atau bertambah sebanyak 6,38 persen (yoy).

Kemudian, terkait kondisi suku bunga penjaminan (LPS Rate), berdasarkan evaluasi LPS sepanjang tahun 2020–2021, LPS telah memangkas Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) sebesar 275 basis poin untuk TBP rupiah dan 150 basis poin untuk TBP valas.

TBP rupiah untuk bank umum dan BPR saat ini untuk periode 29 Januari 2022 - 27 Mei 2022, masing-masing sebesar 3,50 persen dan 6,00 persen, sedangkan TBP valas untuk bank umum sebesar 0,25 persen.

Purbaya mengatakan LPS akan terus mencermati respons perkembangan suku bunga simpanan di industri perbankan, dan akan mengevaluasi kebijakan TBP sesuai perkembangan data dan informasi terkini dengan tetap memperhatikan proses pemulihan ekonomi, stabilitas sistem keuangan dan likuiditas.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022