masyarakat makin tersadarkan tentang pentingnya teknologi ramah lingkungan
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bahwa elektrifikasi bus TransJakarta merupakan implementasi dari rekomendasi laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) PBB pada 2022 sehingga perlu dilakukan upaya untuk mempercepat transisi menuju emisi nol bersih (net-zero emissions).

"Jadi, inisiatif ini adalah bagian dari komitmen Indonesia untuk menyumbang ikhtiar umat manusia dalam menyelamatkan alam semesta dengan mengurangi polusi udara," kata Anies dalam inagurasi layanan Bus Listrik TransJakarta di Plaza Selatan Monas, Jakarta, Selasa.

Jakarta sendiri, kata Anies, telah memasukkan rencana elektrifikasi bus dan armada TransJakarta ke dalam Pergub Nomor 90 Tahun 2021 tentang rencana pembangunan rendah karbon daerah yang berketahanan iklim.

"Kita berharap dengan adanya bus listrik ini maka masyarakat makin tersadarkan tentang pentingnya teknologi ramah lingkungan dan usaha kita mengurangi emisi karbon di kota ini," ucap Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan 30 bus listrik yang akan beroperasi di jalur-jalur TransJakarta Selasa ini.

Baca juga: Anies luncurkan 30 bus listrik beroperasi di jalur TransJakarta

Peluncuran ini, kata Anies, sebagai usaha untuk menekan laju polusi emisi karbon di Jakarta dan Indonesia secara umum.

"Hari ini secara resmi 30 bus listrik digunakan untuk rute-rute TransJakarta dan akhir tahun ini insy Allah 100 bus listrik yang akan beroperasi ini menjadi bagian dari fase 'piloting' yang kita kerjakan," kata Anies.

Anies juga menggarisbawahi bahwa peluncuran bus listrik ini merupakan hal yang dikerjakan bersama-sama sejak 2018 oleh institusi internasional dan dukungan dari sektor swasta. 

"Kita bekerja bersama dengan empat institusi internasional, kita bermitra secara intensif. Antara lain, United Nations Environment Programme, UNEP. Kemudian Climate Technology Centre and Network, C40 Network dan Kedubes Kerajaan Inggris," katanya.

Anies menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kolaborasi para pihak tersebut, termasuk kepada sektor swasta karena telah mendorong pertumbuhan industri kendaraan berbasis listrik.

Baca juga: Anies ingin 50 persen bus TransJakarta bertenaga listrik pada 2025

Dengan semakin berkembangnya industri kendaraan berbasis listrik, Anies berharap hal itu juga akan jadi keunggulan Indonesia di dalam dunia internasional karena Indonesia memiliki sumber daya alam sebagai bahan baterai kendaraan berbasis listrik.

Bus Listrik TransJakarta memiliki keunggulan di antaranya polusi suaranya berpotensi menurun hingga 28 persen dibandingkan pada bus diesel, emisi CO2 pada gas buang bus listrik dapat berkurang hingga 50,3 persen dan level efisiensi energi pada bus listrik memiliki potensi lima kali lebih tinggi dibandingkan pada bus diesel.

30 bus listrik tersebut merupakan produksi dari BYD (Build Your Dream) dengan agen pemegang merk adalah PT Bakrie and Brothers.

30 bus ini dioperasikan oleh PT Mayasari Bakti dan akan beroperasi pada rute non BRT yakni rute 1P (Terminal Senen-Bundaran Senayan), 1R (Tanah Abang-Terminal Senen), 1N (Blok M-Tanah Abang), dan 6N (Ragunan-Blok M) dengan jam operasional pukul 06.00-21.00 WIB.

Baca juga: TransJakarta uji coba satu unit bus listrik

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022