Jakarta (ANTARA) - Peneliti bidang teknologi lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Neni Sintawardani mengatakan peningkatan persentase partisipasi perempuan di bidang pemerintahan harus diimbangi dengan peningkatan profesionalismenya.

"Di sini perlu juga profesionalisme dari perempuan itu sendiri," kata Neni yang merupakan penerima penghargaan the Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award 2020, dalam Webinar Talk to Scientist di Jakarta, Selasa.

Pemerintah Indonesia menargetkan keterwakilan perempuan di lembaga legislatif mencapai 30 persen.

Baca juga: Meningkatkan peran perempuan Indonesia di dunia riset dan inovasi

Menurut penerima penghargaan the Underwriters Laboratories-ASEAN-US Science Prize for Women 2021 in the Senior Scientist Category itu, angka tersebut akan memberikan arti dalam partisipasi perempuan di bidang pemerintahan.

Namun, partisipasi itu harus diikuti dengan kualitas dan kapasitas serta profesionalisme perempuan yang menduduki bidang pemerintahan.

Sementara itu, peneliti bidang kimia BRIN Dr Yenny Meliana menilai baik untuk peningkatan keterwakilan perempuan di berbagai bidang termasuk di bidang pemerintahan.

"Yang penting benar-benar profesional bukan ikut di pemerintahan karena ngetop, selebritis, artis tapi tidak mengerti bidangnya juga, jadi persentasenya meningkat tapi profesionalismenya juga meningkat, qualified begitu," ujarnya.

Para perempuan yang menduduki bidang pemerintahan diharapkan benar-benar memiliki kualitas untuk menjadi wakil rakyat di bidang pemerintahan.

***3***

Baca juga: BRIN: Tingkatkan partisipasi perempuan bagi kemajuan sains dan inovasi
Baca juga: Siti Zuhro: Parpol wadah kaderisasi lahirkan pemimpin berkualitas

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022