Bantul (ANTARA News) - Karnaval yang digelar di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu menyedot ribuan warga setempat dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Antusiasme warga terutama anak-anak untuk menyaksikan karnaval sangat tinggi, karena hampir di sepanjang rute karnaval mulai dari Lapangan Dwi Windu hingga Lapangan Trirenggo, dipenuhi dengan warga untuk menyaksikan karnaval.

Demikian halnya di depan Pasar Bantul yang terdapat tim juri, dimana setiap ada peserta karnaval yang menampilkan aksi dan performa dihadapan tim juri mendapat sambutan warga yang menyaksikan dengan sorak-sorak dan tepuk tangan.

Peserta karnaval berasal dari unsur kecamatan, instansi, sekolah hingga kelompok masyarakat, dengan menampilkan berbagai aksi menghibur, diantaranya jathilan, sholawatan, drama, opera maupun hanya sekedar melambaikan tangan.

Terlepas dari itu, kostum dan penampilan yang dipakai masing-masing peserta karnaval pun sangat menarik perhatian warga, mulai dari pakaian adat jawa, pakaian wayang, pramuka dan badut hingga dandanan waria.

Akibat sepanjang rute karnaval dipenuhi warga Bantul, untuk melancarkan jalannya karnaval anggota kepolisian setempat menutup jalan sementara untuk lalu lintas kendaraan sejak dimulai sekitar pukul 14.00 WIB hingga pukul 15.30 WIB.

Ketua Panitia Karnaval, Sigit Murdiyanto mengatakan, karnaval ini diikuti sebanyak 35 grup dari berbagai unsur mulai dari kelompok pelajar, instansi setempat, unsur kecamatan dan kelompok masyarakat hingga perajin.

"Kegiatan ini sebagai wujud nyata dalam melestarikan tradisi dalam menyemarakkan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-66 sekaligus peringatan Hari Olahraga Nasional ke-28," katanya.

Menurut dia, karnaval ini merupakan even yang diselenggarakan tiap tahun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul guna meningkatkan semangat kebersamaan, keserasian dan menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan cinta tanah air.

"Pada Jumat (9/9) juga telah digelar pawai, sehingga rangkaian kegiatan budaya ini bertujuan untuk refleksi kembali budaya dan adat-adat istiadat yang ada dan membangkitkan semangat jiwa muda untuk menonjolkan budaya agar mendapat pengakuan," katanya.

Menurut dia, Jumat lalu, sebanyak 127 peserta juga telah mengikuti pawai, drumband dengan berjalan kaki dengan rute yang sama dengan karnaval yakni dari Lapangan Dwi Windu menuju Lapangan Trirenggo yang berjarak kurang lebih tujuh kilometer.

"Berbeda dengan karnaval, pawai lalu diikuti tim dari perwakilan dari taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) hingga masyarakat umum diantaranya ibu-ibu PKK," katanya.

Ia mengatakan, diusahakan peserta pawai dan karnaval yang mendapat nilai terbaik akan mendapat piagam penghargaan dan uang pembinaan untuk memberikan dorongan agar semakin berkreatifitas di masa yang akan datang.

"Tujuan sebenarnya memang tidak mencari siapa yang menang, namun serangkaian kegiatan tujuan utama untuk menumbuhkan kreativitas, semangat kebersamaan dalam memperjuangkan cita-cita bangsa demi membina rasa persatuan dan kesatuan cinta tanah air," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011