Jakarta (ANTARA) - PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) berkomitmen tidak lagi menjual kendaraan yang tidak memiliki standar emisi Euro4 pada April nanti, meski permintaan dari kendaraan emisi Euro2 yang saat ini beredar masih ada.

"Permintaan Euro2 masih banyak, tapi ini kan aturan dari pemerintah dan kami akan patuhi bahwa mereka memutuskan April sudah harus pindah ke emisi Euro4. Jadi, April tidak ada lagi produksi untuk produk-produk yang berstandar emisi Euro2," ungkap COO – Director HMSI, Santiko Wardoyo dikutip Kamis.

Dia juga mengatakan bahwa dengan menggunakan kendaraan yang sudah memiliki label standar emisi Euro4 ini akan lebih memberikan banyak manfaat terhadap para pengguna dan juga terhadap lingkungan.

Baca juga: Produsen kendaraan niaga sudah siap Euro4, tunggu kepastian pemerintah

Para pemilik kendaraan yang menggunakan kendaraan kita nanti akan turut berkontribusi menjaga lingkungan hidup yang lebih bersih dan juga pemeliharaan unit akan jadi lebih mudah," kata dia.

"Konsumsi bahan bakar juga akan jauh lebih efisien dan perawatan juga ,lebih mudah diatur dan juga tidak begitu banyak pengeluaran untuk hal perawatan," tambah dia.

Para pemilik kendaraan Hino yang berfokus pada industri perkebunan dan juga tambang, mereka tidak perlu khawatir akan hal perawatan. Pasalnya, perusahaan otomotif asal Jepang ini sudah menyediakan dealer dan juga sumber daya manusia yang mumpuni.

"Kita sudah memiliki 180 dealer yang tersebar luas, kalau di area industri tambang kita juga memiliki konsep service onside dimana kita sudah menaruh mekanik kita di area pertambangan, kebun sawit sudah kita sediakan di area-area tersebut," ucap dia.

Dalam hal menyongsong era emisi yang lebih bersih, PT HMSI telah menyediakan berbagai kendaraan mereka yang sudah siap terhadap aturan emisi Euro4 mulai dari light-duty truck Hino Dutro, medium-duty truck Hino Ranger, heavy-duty truck Hino Profia dan Hino Bus.

Kendaraan-kendaraan terbaru dari PT HMSI ini sudah menggunakan mesin common rail yang sudah dilengkapi dengan Diesel Oxidation Catalyst (DOC) untuk mengurangi emisi gas buang karbon monoksida (CO), dan Hidrokarbon (HC).

Selain itu, terdapat juga Exhaust Gas Recirculation (EGR) yang berguna untuk menurunkan kadar emisi gas buang NOx, dan Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk model tertentu.

Mesin common rail Hino Euro4 juga memiliki Variable Nozzle Turbo (VNT) untuk meningkatkan suplai udara ke ruang bakar untuk menghasilkan tenaga secara responsif, serta ECU generasi terbaru yang telah terintegrasi dengan EDU.

Dengan berbagai teknologi di dalamnya membuat mesin common rail Hino memiliki emisi gas buang ramah lingkungan, efisiensi bahan bakar yang baik, dan menghasilkan suara mesin halus dan minim getaran.

Sebagai informasi tambahan, peraturan menggunakan emisi standar Euro4 ini akan mulai berlaku pada 7 April 2022. hal itu sudah tertuang pada Surat Penundaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia No S 786/MENLHK-PPKL/SET/PKL.3/5/2020 yang tertanggal 20 Mei 2020.

"Kendaraan yang kami luncurkan, tidak hanya untuk memenuhi regulasi Euro4. Tapi untuk menguatkan posisi Hino sebagai pemimpin pasar yang terus berkontribusi untuk kemajuan dan pengembangan transportasi di Indonesia yang lebih ramah lingkungan," ungkap Presiden Direktur HMSI, Masato Uchida dalam keterangannya Kamis.

Baca juga: Hino rilis truk dan bus bermesin Euro4

Baca juga: Jelang Euro4, HMSI juga segarkan Hino Dutro

Baca juga: HMSI siapkan kendaraan sambut Euro4

 
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022