Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah narasi beredar di media sosial yang menyebutkan suntikan vaksin COVID-19 dosis penguat (booster) dapat memunculkan human immunodeficiency virus (HIV).

Unggahan yang tersebar di Facebook dan Twitter pada Maret 2022 itu turut mencatut foto virolog Prancis Luc Montagnier.

Luc Montagnier juga dikenal sebagai penerima Nobel Kedokteran pada 2008 atas perannya menemukan HIV, virus penyebab penyakit acquired immune deficiency syndrome (AIDS).

"Bagi Anda yang telah mengambil dosis ketiga, pergi dan lakukan tes AIDS. Hasilnya mungkin mengejutkan Anda. Kemudian tuntut pemerintah Anda," demikian isi narasi yang termuat dalam unggahan tersebut.

Namun, benarkah vaksin booster sebabkan HIV?
 
Tangkapan layar berisi narasi yang menyatakan vaksin booster sebabkan HIV (facebook)


Penjelasan:
Dokter dan peneliti yang berbasis di Cardiff Inggris dan fokus menangani vaksin COVID-19 Bnar Talabani telah membantah narasi soal vaksin booster penyebab HIV.

Bnar Talabani menyebutkan informasi itu tidak masuk akal, lantaran vaksin yang mengandung HIV sudah pasti tidak akan diloloskan pada tahap pengujian.

"Vaksin, termasuk vaksin COVID-19 tidak dapat menyebabkan AIDS/HIV atau membuat kita lebih rentan tertular virus ini atau virus lainnya," kata Talabani dilansir dari Reuters.

Ahli Imunologi Institut Pendidikan dan Penelitian Sains India Pune Vineeta Bal mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan Virolog Montaignier, yang telah meninggal pada 8 Februari 2022, membuat klaim seperti yang beredar. 

Vineeta Bal juga mengatakan vaksin COVID-19 penguat sama sekali tidak meningkatkan kerentanan terhadap infeksi HIV, mengacu EastMojo.

Klaim: Vaksin booster sebabkan HIV
Rating: Hoaks

Cek fakta: Hoaks! Garam dan air kelapa muda hilangkan vaksin dalam tubuh

Cek fakta: Hoaks! Video pasien meninggal 15 menit setelah divaksin

Cek fakta: Hoaks! Penerima vaksin COVID-19 lebih mudah terinfeksi Omicron dibandingkan nonvaksin

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2022