Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 12 gampong atau desa dalam dua kecamatan di Kabupaten Aceh Utara terendam banjir, akibatnya sebanyak 2.243 jiwa warga setempat terdampak, menurut Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).

“Kondisi terakhir debit air sungai masih tinggi dan sebagian lokasi masih hujan,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Banda Aceh, Kamis.

Baca juga: 746 Ha padi di Aceh Utara alami puso karena banjir

Dia menjelaskan, bencana banjir terjadi sejak Kamis (10/3) sekitar pukul 07.00 WIB. Banjir dipicu curah hujan intensitas tinggi melanda wilayah Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah yang menyebabkan air sungai Krueng Keureuto dan Krueng Pirak meluap.

“Sehingga mulai merendam ruas jalan dan permukiman penduduk sekitar daerah aliran sungai,” kata Ilyas.

Baca juga: 18 desa di Aceh Utara terendam banjir
 
Data sementara Pusdatin BPBA, dua wilayah yang terkena dampak yakni Kecamatan Tanah Luas meliputi Gampong Serba Jaman Baroh dan Tanjung Masjid.

Kemudian, Kecamatan Matangkuli, yakni meliputi Gampong Alue Euntok, Tumpok Barat, Hagu, Alue Tho, Leubok Pirak, Pante Pirak, Tanjong Haji Muda, Lawang, Meuria dan Gampong Punti Matangkuli.

“Korban terdampak di Kecamatan Matangkuli sebanyak 2.243 jiwa dalam 630 kepala keluarga. Sedangkan di Kecamatan Tanah Luas korban terdampak masih dalam pendataan,” katanya.

Baca juga: Enam kecamatan di Aceh Utara terendam banjir

Menurut dia, BPBD Aceh Utara telah mengerahkan pasukan ke lokasi kejadian serta meminta perangkat kecamatan dan gampong untuk melaporkan secara kontinu perkembangan kondisi banjir.

Sementara itu, pada Kamis, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, beberapa wilayah di Aceh harus waspada dan siaga terhadap potensi banjir akibat intensitas curah hujan tinggi dalam beberapa hari ke depan.

Baca juga: Kerugian sektor perikanan Aceh Utara akibat banjir capai Rp2,5 miliar

Koordinator BMKG Provinsi Aceh Nasrol Adil mengatakan, terdapat 17 kabupaten/kota yang tergolong dalam kategori waspada, yakni Aceh Utara, Aceh Besar, Aceh Timur, Gayo Lues, Aceh Tengah, Aceh Singkil, Lhokseumawe, Simeulue, Sabang, Aceh Tamiang, Langsa, Bener Meriah, Bireuen, Aceh Selatan, Subulussalam, Pidie dan Pidie Jaya.

“Dengan dampak air sungai meluap atau banjir, dan longsor. Sementara Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Barat dan Aceh Jaya pada kategori siaga,” kata Narsol.

Baca juga: 2.802 hektare sawah di Aceh Utara terendam banjir

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022