Kampanye bersama penting dilakukan untuk menggugah pasar Jerman terhadap produk berlisensi FLEGT Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Promosi bersama para pemangku kepentingan dinilai penting dilakukan untuk meningkatkan pangsa pasar produk kayu Indonesia di Jerman.

Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno menyatakan promosi yang dilakukan secara konsisten diharapkan bisa membuka pasar Jerman bahwa produk kayu Indonesia sebagai satu-satunya pemegang lisensi FLEGT bisa memenuhi ekspektasi yang tinggi tentang kelestarian produk hasil hutan.

"Kampanye bersama penting dilakukan untuk menggugah pasar Jerman terhadap produk berlisensi FLEGT Indonesia," kata Dubes dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Saat membuka dialog antar pelaku bisnis produk kayu Indonesia-Jerman yang difasilitasi KBRI Jerman, dia menjelaskan promosi bersama tersebut juga merupakan amanat dari perjanjian kemitraan sukarela untuk penegakan hukum, tata kelola dan perdagangan (FLEGT-VPA) Indonesia-Uni Eropa.

Dubes juga menyampaikan tentang Program Kerja sama Indonesia dengan Universitas Freiburg Jerman untuk kajian Potensi Pasar Industri Kehutanan di Eropa, khususnya di Jerman, yang dapat dipasok oleh Indonesia.

Sebagai salah satu negara terbesar di bidang perekonomian, Jerman merupakan pasar potensial bagi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada 2021 nilai ekspor produk kayu Indonesia ke Jerman mencapai 171,1 juta dolar AS, naik 23,3 persen dari 2020 yang sebesar 138,7 juta dolar AS.

Ekspor 2021 ke Jerman didominasi produk furnitur dengan 73,9 juta dolar AS, disusul dengan panel kayu (37,9 juta dolar AS).

Pada 2022, ekspor produk kayu ke Jerman menunjukkan tren meningkat dimana pada Februari 2022 ekspor tercatat sebesar 29,7 juta naik 9,83 persen secara year on year (YoY).

Head of Departement Foreign Trade GD Holz Nils Olaf Petersen, mengatakan pihaknya siap mendukung kegiatan untuk mempromosikan produk kayu Indonesia. GD Holz merupakan federasi perdagangan produk kayu Jerman dengan lebih dari 800 anggota.

"Pasar Jerman sangatlah potensial. Pasar sangat bagus dan ada peningkatan permintaan untuk produk kayu di Jerman. Beberapa produk yang diminati di Jerman diantaranya adalah flooring, woodworking dan furnitur," katanya.

Petersen menyatakan siap membantu produsen produk kayu asal Indonesia untuk mendapatkan mitra strategis di pasar Jerman.

Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Perhutanan Indonesia (FKMPI) Indroyono Soesilo menyatakan pihaknya mengapresiasi upaya yang dilakukan KBRI Jerman untuk mempromosikan produk kayu Indonesia.

Indroyono yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) menegaskan kesiapannya untuk memperkuat kerja sama dan promosi dengan pelaku usaha di Jerman guna meningkatkan ekspor produk kayu Indonesia ke negara itu.

"Kerja sama dengan mitra di Jerman diharapkan bisa meningkatkan keberterimaan konsumen Jerman akan produk kayu Indonesia, sehingga akan meningkatkan ekspor produk kayu Indonesia", kata dia.

Untuk memperkuat penetrasi pasar Jerman, dalam waktu dekat akan segera digelar pertemuan antara produsen kayu lapis Indonesia dengan anggota GD Holz Jerman.

Baca juga: Kemendag fasilitasi ekspor perdana UKM lantai kayu ke India


Baca juga: Ekspor produk kayu Indonesia ke Eropa masih berpotensi ditingkatkan

Baca juga: Indonesia promosikan potensi investasi kehutanan dalam Expo 2020 Dubai

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022