Jakarta (ANTARA) - Kevin Magnussen mengaku sempat putus asa untuk kembali ke Formula 1 sebelum bos tim Haas Guenther Steiner menawarkan bangku bagi sang pebalap Denmark untuk menggantikan Nikita Mazepin.

Sang pebalap berusia 29 tahun mengatakan ia segera menerima tawaran tersebut.

"Saya tidak terlalu memikirkan Formula 1," kata Magnussen, seperti dikutip Reuters, Kamis.

Tahun lalu ia berkompetisi di kejuaraan mobil sport Amerika Serikat dan siap memperkuat Peugeot di kejuaraan dunia ketahanan sekaligus mengikuti Le Mans dengan ayahnya, Jan.

"Saya sepertinya telah benar-benar menerima bahwa F1 sudah menutup pintunya."

Baca juga: Magnussen gantikan Mazepin jadi pebalap Haas
Baca juga: "Porpoising" perlu diatasi tim F1 saat tes pramusim di Bahrain
​​​​​​

Magnussen mengetahui Haas telah memutus kontrak Mazepin namun tidak mengira ia mendapat kesempatan untuk membalap kembali di tim yang terakhir kali ia bela pada 2020 itu.

Ayah Mazepin, Dmitry merupakan miliarder pemilik perusahaan pupuk kimia Uralkali yang menjadi sponsor utama Haas. Akan tetapi tim asal Amerika Serikat itu telah mengakhiri kemitraan dengan perusahaan yang dianggap dekat dengan Kremlin tersebut menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Melihat itu, Magnussen mengira Haas akan memerlukan pengganti yang juga membawa suntikan dana.

"Saya tidak membawa banyak kecuali kemampuan membalap saya ke tim yang saya kira akan menjadi kemustahilan dan kemudian Guenther memanggil saya dan itu adalah kejutan besar," kata Magnussen di tes pramusim di Bahrain.

"Saya senang sekali ketika dia menelpon saya dan meminta apakah saya ingin kembali.

"Saya langsung mengatakan iya. Kemudian setelah itu saya memikirkan itu."

Baca juga: Haas pakai livery putih polos di Barcelona setelah "ceraikan" Uralkali
Baca juga: F1 cabut Grand Prix Rusia dari kalender setelah putuskan kontrak


Magnussen mengatakan perubahan regulasi musim 2022 membuka kemungkinan atas peluang yang lebih baik.

"Comeback" itu akan menjadi kedua kalinya dalam karier Magnussen setelah mengawali karier dengan McLaren pada 2014 dan menepi satu tahun pada 2015.

Dia kemudian bergabung dengan Renault sebelum start musim 2016 ketika pebalap Venezuela Pastor Maldonado kehilangan sumber dana sponsornya.

Magnussen kemudian pindah ke Haas pada 2017.

Tahun lalu, dia mengaku kehilangan motivasi ketika membalap di papan bawah pada 2020 dan tidak ingin kembali ke F1 kecuali dia memiliki peluang untuk menang, namun komentar itu dengan mudah dimentahkan pada Kamis.

"Ketika Anda benar-benar memiliki kesempatan untuk kembali, itu berbeda."

"Tidak ada gunanya melihat ke belakang. Saya sering ditanya apakah mau kembali dan saya lelah dengan semua pertanyaan itu. Lebih mudah menghadapinya apabila mengatakan, 'tidak, saya menatap ke depan, saya telah melupakan itu'.

"Tapi ketika Anda mendapat kesempatan, Anda ambil itu."

Magnussen akan menjadi tandem Mick Schumacher, putra dari juara dunia tujuh kali Michael.

Baca juga: Setelah dipecat Haas, Mazepin juga masuk daftar hitam Uni Eropa
Baca juga: Perubahan desain ektrem Mercedes jadi sorotan di tes pramusim Bahrain

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022