sesegera mungkin dibangun dan Sekda yang menyampaikan langsung kepada kami
Pesisir Selatan, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, segera membangun jembatan menuju SDN 38 Simaung Kecamatan Koto XI Tarusan yang ambrol dan menyebabkan sejumlah siswa menjadi korban.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan Salim Muhaimin menyampaikan dari hasil koordinasi pihaknya dengan Sekretaris Daerah (Sekda) setempat, pembangunan jembatan itu dibiayai melalui dana tanggap darurat pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Ya, sesegera mungkin dibangun dan Sekda yang menyampaikan langsung kepada kami," ungkap Salim Muhaimin di Painan, Pesisir Selatan, Minggu.

Baca juga: Jembatan ambrol, sejumlah siswa SD di Pesisir Selatan jatuh ke sungai

Menurutnya, dari pengakuan pihak sekolah rencana pembangunan jembatan tersebut sebelumnya telah disampaikan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan.

Mereka mengatakan akses satu-satunya para siswa dan guru menuju sekolah sudah tidak layak dan bersama masyarakat sekitar telah lama mengkhawatirkan ambrol atau runtuhnya  jembatan itu.

Ia berharap peristiwa itu menjadi pelajaran bagi semua pihak serta para siswa yang mengalami insiden segera pulih dan kembali bisa mengikuti pelajaran seperti semula di sekolah.

Baca juga: TNP2K: 5.988 anak keluarga miskin Pesisir Selatan putus sekolah

Sejumlah siswa SDN 38 Nagari Simaung Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat terjatuh akibat runtuhnya jembatan kayu menuju sekolah itu.

Kepala SDN 38 Masran menyampaikan peristiwa tersebut terjadi ketika sejumlah anak yang sedang mengisi jam istirahat dengan bermain di atas jembatan, namun tanpa disadari tiba-tiba jembatan yang sudah tua itu runtuh dan jatuh ke sungai bersama para siswa.

Baca juga: Lebih dari 1.000 rumah terdampak banjir-longsor di Pesisir Selatan

"Ya, benar. Kejadiannya Sabtu (12/3). Peristiwa naas itu persis saat anak-anak itu lagi asyik ngobrol pada jam istirahat," ungkapnya di Painan.

Ia menjelaskan selain jatuh mereka juga sempat terseret arus sungai di bawah jembatan tersebut, sehingga anak mengalami luka-luka di bagian tangan, kaki dan bahkan ada yang mengalami memar di kepalanya.

Baca juga: Banjir dan longsor terjang tiga dusun di Kabupaten Sigi Sulteng

Baca juga: Longsor kembali landa Talamau Pasaman Barat transportasi terputus


 

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022