Lhokseumawe (ANTARA News) - Budidaya ikan mujair makin menjanjikan bagi petani di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, karena harga dan permintaannya akhir-akhir ini semakin membaik.

Kasi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya pada Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Utara Razali menyebutkan hampir semua petani di wilayah pesisir Aceh Utara mulai membudidayakan ikan mujair.

Ia mengungkapkan mengeliatnya usaha budidaya ikan Mujair tersebut, sudah berlangsung sejak 2009 dan mencapai puncaknya pada 2010 hingga sekarang.

Beberapa kecamatan seperti Jambo Aye, Seunuddon dan Tanah Pasir, saat ini menjadi kawasan yang banyak budidaya ikan mujair, ungkap Razali. Harganya juga makin melambung di pasaran.

"Padahal, sekitar dua tahun lalu harganya hanya sekitar Rp8.000/Kg, namun saat ini mencapai Rp18.000 hingga Rp20.000/kg, untuk ukuran ikan 7 ekor/kgnya. Malah ada yang sudah dipasarkan antarpropinsi," terangnya lagi.

Bergairahnya petani tambak membudidayakan ikan jenis ini selain harganya yang makin melambung, juga dipengaruhi oleh mudahnya pemeliharaan, karena sifat ikan mujair sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan dan juga hidup di air payau yang sifatnya keruh.

Sementara bibitnya juga sangat mudah didapat dengan harga yang sangat terjangkau dan tidak memerlukan perawatan khusus yang mengharuskan petani menjaganya selalu.

Mengenai pakan juga tidak terlalu khusus, apabila tidak diberikan jenis pelet, bisa diberikan pakan alami yang berupa nasi sisa, ampas kelapa dan lain sebagainya.

Ia menyebutkan, ikan mujair juga akan menjadi salah satu ikan budidaya unggulan di Aceh Utara, selain ikan bandeng, kerapu atau udang windu.
(ANT/287)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011