Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo ditutup lebih tinggi pada perdagangan Senin, karena saham-saham berorientasi ekspor terangkat ketika dolar AS mencapai level tertinggi baru lima tahun terhadap yen.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) naik 145,07 poin atau 0,58 persen menjadi menetap di 25.307,85 poin. Indeks indeks Topix yang lebih luas dari semua saham papan utama TSE berakhir 12,74 poin atau 0,71 persen, lebih tinggi pada 1.812,28 poin.

Kenaikan dipimpin oleh saham sektor transportasi udara, asuransi dan peralatan transportasi.

Dolar AS naik ke kisaran atas 117 yen, melanjutkan tren kenaikannya setelah mencapai level tertinggi sejak Januari 2017, karena pembelian didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan mengambil sikap hawkish untuk mengatasi inflasi.

Para dealer mencari saham-saham berorientasi ekspor karena yen terus melemah terhadap dolar AS. Sementara itu, indeks Nikkei sempat melonjak hampir 500 poin di pagi hari, mengikuti saham perusahaan berjangka AS.

Masahiro Yamaguchi, kepala penelitian investasi di SMBC Trust Bank, mengatakan bahwa pasar memangkas kenaikan pada sore hari di pasar Asia yang lemah, dengan investor mengambil sikap menunggu dan melihat karena kurangnya isyarat perdagangan positif lainnya.

Di papan utama, saham yang meningkat melebihi jumlah yang menurun 1.445 berbanding 655, sementara 80 saham diperdagangkan tidak berubah.

Di antara produsen mobil, Toyota Motor naik 2,9 persen, sementara Suzuki Motor naik 1,4 persen.

Saham-saham transportasi udara dan darat "booming" setelah Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan dia ingin memulai kembali program subsidi pemerintah "Go To Travel" pada "waktu yang tepat."

ANA Holdings naik 2,9 persen, sementara Japan Airlines melonjak 3,4 persen, dan East Japan Railway terangkat 3,0 persen. Agen perjalanan H.I.S. juga melonjak 7,5 persen karena pernyataan Kishida.


Baca juga: Saham Asia menguat, minyak jatuh di tengah harapan kemajuan Ukraina
Baca juga: Harga minyak turun 4 dolar di tengah upaya akhiri perang Rusia-Ukraina
Baca juga: Kenaikan harga minyak dinilai momentum pakai BBM kualitas tinggi

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022