Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan Kementerian Kesehatan telah meningkatkan layanan dalam Aplikasi PeduliLindungi dengan menghadirkan ‘Sijejak’ yang dapat mempermudah pelacakan kontak erat melalui bluetooth.

“Kementerian Kesehatan sudah meluncurkan fitur yang baru yang namanya ‘Sijejak. Jadi nanti akan ada fitur pelacakan kontak erat COVID-19 jarak dekat yang berbasis bluetooth,” kata Reisa dalam Siaran Sehat Fase Deselerasi di Indonesia yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Reisa menuturkan Sijejak merupakan sebuah fitur pelacakan kontak jarak dekat yakni kurang dari dua meter yang memanfaatkan pertukaran sinyal dari bluetooth guna mengidentifikasi kontak erat yang dilakukan secara anonim.

Fitur Sijejak dapat mempermudah pihak berwenang melakukan penelusuran kontak erat terhadap pasien positif COVID-19 dengan mengadopsi cara kerja BlueTrace yang digunakan oleh aplikasi TraceTogether milik pemerintah Singapura.

Baca juga: Jubir: Pemerintah sudah siapkan peta jalan bantu RI masuki endemiFitur itu akan mengumpulkan data di antara para pengguna Aplikasi PeduliLindungi. Data-data itu nantinya akan di simpan di penyimpanan lokal ponsel pengguna dalam waktu 14 hari dan dilindungi enkripsi untuk menjaga keamanan data.

“Pertukaran data ini akan terjadi secara anonim. Jadi semua data yang disimpannya akan aman. Tidak ada informasi pribadi ataupun sistem yang disebar antar pengguna,” ucap Reisa yang juga duta adaptasi kebiasaan baru itu.

Menurut Reisa, pengguna lain yang terdata sebagai kontak erat nantinya akan mendapatkan pemberitahuan untuk melakukan tes kesehatan COVID-19 juga panduan-panduan untuk melakukan isolasi mandiri melalui aplikasi WhatsApp secara langsung.

“Kalau dia terdeteksi positif COVID-19, maka sistemnya ini nanti akan meminta persetujuan untuk mengunggah data pertukaran bluetooth yang sudah disimpan itu tadi dan nanti akan memberikan notifikasi bagi para pengguna yang terdata sebagai kontak erat,” ujar Reisa.

Guna melacak kasus dari jarak terdekat, Reisa berharap semua pengguna dapat bekerja sama segera melakukan update versi terbaru pada Aplikasi PeduliLindungi agar Sijejak dapat secara optimal memberikan proteksi dalam masyarakat.

“Dengan adanya fitur ini, diharapkan bisa membantu supaya para pengguna PeduliLindungi bisa mendapatkan informasi yang lebih baik dan bisa membantu proses pelacakan dengan kontak erat kalau sampai terdeteksi. Semuanya terenkripsi, sinonim dan tidak ada penyebaran identitas,” kata dia.

Baca juga: Jubir: Indonesia fokus untuk masuki fase deselerasi COVID-19
Baca juga: Jubir: Vaksinasi lansia terus dipercepat menuju fase endemi
Baca juga: Jubir: Pemerintah tak pernah main-main selamatkan pasien COVID-19


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022