Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) optimis proses restrukturisasi melalui tahapan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang ditandai dengan kesepakatan perdamaian atau homologasi dengan para kreditur dapat diselesaikan pada triwulan II 2022.

Target tersebut sejalan dengan masuknya WSBP ke dalam masa PKPU Tetap, sebagaimana putusan Hakim Pengawas Pengadilan Niaga Jakarta Pusat
pada Kamis (10/3) lalu.

"Kami optimis homologasi akan tercapai pada triwulan II tahun ini," kata Direktur Utama WSBP FX Poerbayu Ratsunu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Poerbayu mengatakan bahwa perpanjangan PKPU Tetap sepanjang 75 hari merupakan permohonan dari WSBP kepada Tim Pengurus dan Hakim Pengawas, sehubungan dengan proses verifikasi tagihan kreditur yang masih berlangsung yang menjadi dasar WSBP dalam menyusun rencana perdamaian.

"WSBP menyambut baik keputusan tersebut agar proses yang telah berjalan dapat diselesaikan dengan baik," ungkap Poerbayu.

Sejak masa PKPU Sementara, Tim Pengurus dan WSBP mulai melakukan proses verifikasi tagihan kreditur. Proses itu berjalan dengan kondusif dan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan mengedepankan aspirasi para kreditur.

WSBP senantiasa berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh kewajiban kepada para kreditur serta akan bersikap kooperatif dan terbuka kepada seluruh pemangku kepentingan selama proses ini berlangsung.

"Kami mengucapkan terima atas dukungan dan kerja sama yang baik dari para kreditur, sehingga proses verifikasi tagihan dapat berlangsung dengan lancar," kata Poerbayu.

Saat ini WSBP tengah mempersiapkan proposal perdamaian yang memuat rencana restrukturisasi yang akan diajukan kepada seluruh kreditur.

Poerbayu mengungkapkan perusahaan masih melakukan berbagai kajian penyusunan proyeksi keuangan yang akan dituangkan dalam proposal tersebut.

Nantinya setelah disepakatinya homologasi, WSBP optimis akan dimulainya babak baru pemulihan kinerja WSBP.

Anak usaha Waskita Karya itu memiliki captive market yang cukup besar dari pasar internal grop Waskita Karya. WSBP akan turut berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur yang dikerjakan oleh WSKT, khususnya dalam proyek jalan tol.

"Keterlibatan WSBP dalam pembangunan infrastruktur akan meningkatkan pendapatan usaha dan kemampuan keuangan WSBP ke depannya," terang Poerbayu.

Selain itu, selaras dengan program transformasi bisnis, WSBP juga senantiasa meningkatkan pangsa pasar pemerintah, BUMN, dan swasta.

"Peningkatan kualitas produk, diversifikasi produk yang lebih inovatif, serta efisiensi biaya menjadi kunci bagi bisnis WSBP ke depannya," jelasnya..

Poerbayu memastikan selama proses PKPU berjalan, WSBP akan tetap menjalankan kegiatan usaha dan operasional perusahaan secara wajar dan menerapkan prinsip kepatuhan atau Good Corporate Governance (GCG)/tata kelola perusahaan yang Baik.

Hal ini sejalan dengan komitmen manajemen untuk memastikan going concern perusahaan dan memastikan dukungan WSBP dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Baca juga: Waskita Beton targetkan nilai kontrak baru tumbuh 30 persen pada 2022
Baca juga: Raih sertifikasi bantalan rel, Waskita Beton bidik proyek kereta api
Baca juga: Waskita Beton bidik proyek sektor pendidikan dan hunian di IKN

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022