Kami sangat mendukung gerakan itu, sehingga anak muda bisa terhindar dari penularan HIV AIDS dan penyalahgunaan narkoba
Medan (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumatera Utara mendukung "Gerakan Sumut Bersih" di tengah keluarga, yaitu bersih dari HIV AIDS dan narkoba, yang menjadi program Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Sumut.

"Kami sangat mendukung gerakan itu, sehingga anak muda bisa terhindar dari penularan HIV AIDS dan penyalahgunaan narkoba," kata Ketua PKK Sumut Nawal Lubis di Medan, Selasa.

Ia mengatakan upaya penanganan HIV/AIDS dan narkoba perlu didukung semua pihak, dengan terus berupaya mengedukasi masyarakat bagaimana melakukan pencegahan agar terhindar dari HIV/AIDS dan Narkoba.

Selain itu, kata dia, Sumut saat ini termasuk rangking tertinggi penggunaan narkoba, dan ini sudah sangat mengkhawatirkan. Karenanya ia berharap PKK Sumut mampu menjadi pelopor dan pelapor pemberantasan narkoba, jika di daerahnya adanya peredaran narkoba.

"Ibu-ibu PKK di kabupaten/kota harus bisa bergerak menjadi pelopor dan pelapor, ajak anak ibu yang masih murni ikut menjadi pelopor dan pelapor, kalau narkobanya habis pasti HIV/AIDS juga pasti hilang, jangan takut demi penyelamatan generasi muda bangsa", katanya.

Pihaknya juga menyambut baik keinginan KPAD Sumut untuk bekerja sama dengan PKK Sumut.

Menurutnya, PKK Sumut siap bersinergi dengan KPAI Sumut dengan berbagai program yang ada.

"Jadi kita siap bersinergi, saya sangat senang karena ini masa depan generasi muda Sumut," kata Nawal Lubis.

Sementara Ketua KPAD Sumut Ikrimah Hamidy mengatakan kasus HIV/AIDS terus meningkat setiap tahun. Bahkan saat ini berdasarkan data KPAD Sumut pada Januari 2007 hingga Juli 2021 mencapai 13.150 kasus di Sumut.

Untuk itu diperlukan penanganan serius terutama dalam upaya mengedukasi masyarakat tentang HIV AIDS dan bahaya penggunaan narkoba.

Menurut Ikrimah, kasus HIV/AIDS di Sumut berdasarkan jenis kelamin untuk laki-laki berjumlah 9.935 kasus, perempuan 3.215 kasus.

Sedangkan berdasarkan usia tertinggi pada usia 30-39 tahun berjumlah 5.416 kasus, usia 19-29 tahun 5.125 kasus, usia 40-49 1.652 kasus, usia 50 tahun 569 kasus, 10 - 18 tahun 224 kasus, 1-4 tahun 86 kasus, 5-9 tahun 62 kasus dan usia 1 tahun 16 kasus.

Untuk itu, katanya, KPAI Sumut ingin bekerja sama melalui program dan kegiatan PKK untuk mengedukasi masyarakat, karena potensi struktur PKK yang secara struktural berjenjang hingga sampai ketingkat desa diyakini mampu menekan jumlah kasus HIV/AIDS di Sumut.

"Jadi potensi struktur yang ada sampai ke akar rumput masyarakat, maka jika dihidupkan potensi struktur ini sangat efektif untuk mengedukasi masyarakat agar terhindar dari HIV/AIDS," demikian Ikrimah Hamidy .

Baca juga: Kapolda sebut tindak pidana narkotika di Sumut tinggi

Baca juga: Dinkes: 559 warga Sumut mati akibat AIDS

Baca juga: BNNP Sumut: 47 diamankan dan 31 terbukti penyalahgunaan narkoba di USU

Baca juga: 1.033 Warga Sumut Tertular HIV/AIDS

Pewarta: Juraidi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022