Pacitan (ANTARA News) - Delapan kecamatan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, yang diidentifikasi mengalami kekeringan, telah menerima bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur.

"Sebagian bantuan sudah kami kirim secara bertahap sejak dua hari lalu (Sabtu, 7/9). Total ada delapan kecamatan yang mendapat jatah (bantuan)," ujar Kabid Kesiagaan dan Logistik BPBD Jatim, Sahrul Arifin, saat menyerahkan bantuan untuk warga Desa Cemeng, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Senin.

Selain memimpin langsung proses penyaluran air bersih untuk salah satu desa terpencil ini, pejabat BPBD Jatim ini juga membagikan sejumlah fasilitas penampungan air, yakni berupa tandon serta jerigen air.

Ia menjelaskan, pemberian bantuan tandon air dimaksudkan untuk menyiasati masalah keterbatasan jumlah armada truk tangki pengakut air bersih.

Sebab dengan tersedianya sarana penampungan, pasokan air diharapkan bisa dilakukan sekali pengiriman untuk interval waktu yang lebih lama sehingga truk tangki tidak harus setiap hari datang ke desa/lokasi yang sama.

Selain itu, lanjut Sahrul, lalu-lintas truk pengangkut air bersih juga lebih efektif sementara warga yang membutuhkan tinggal mengambilnya di tandon yang sudah tersedia.

"Alokasinya masing-masing desa mendapat empat buah tandon. Dengan adanya tandon, maka keterbatasan tangki PDAM di Jatim yang hanya 120 truk bisa teratasi sehingga mampu meningkatkan frekwensi pengiriman," terangnya.

Pemberian bantuan air bersih itu sendiri dilakukan dengan sistem "sharing" (bagi beban) antara pemerintah pusat, provinsi jatim, maupun dengan pemerintah daerah.

Pihak BPBD Jatim sendiri mengusulkan anggaran mengatasi bencana kekeringan sebesar Rp21 miliar. Rinciannya, Rp19 miliar dialokasikan untuk pengadaan air bersih sementara sisanya untuk operasional dan pengadaan sarana penampung air.

Di Jatim sendiri saat ini diidentifikasi ada 29 kabupaten yang mengalami bencana kekeringan dan kesulitan air bersih.

Selain Kabupaten Pacitan beberapa daerah lain di Jatim yang mengalami kesulitan air bersih di antaranya adalah Kabupaten Malang, Blitar, Ponorogo, Pacitan, Sumenep, Bojonegoro, Jombang, Nganjuk, Magetan,Ngawi, Situbondo, Trenggalek, Lumajang, Batu, Pamekasan, Bondowoso, Gresik, Lamongan, Tuban, Tulungagung serta Madiun.

Penanganan kekeringan menggunakan skala prioritas. Bagi daerah yang masuk kategori 3 (kering kritis) akan diutamakan.

Spesifikasi wilayah kering kritis meliputi tingkat kecukupan air bersih per satu jiwa per hari kurang dari 10 liter, jarak sumber air bersih lebih dari tiga kilometer dan lain sebagainya.

Data di Bagian Umum Pemerintah Kabupaten Pacitan menyebutkan, lima dari delapan kecamatan yang masuk kategori wilayah rawan air bersih paling parah adalah Kecamatan Donorojo, Punung, Pringkuku, Ngadirojo, serta Sudimoro.

 (ANT-130)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011