Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) optimistis untuk memperluas pengembangan lahan Program Makmur hingga lima kali lipat di tahun 2022, khususnya di wilayah Indonesia timur.

Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim, Qomaruzzaman mengatakan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, pihaknya akan terus fokus memperluas pengembangan Program Makmur, terutama ke wilayah Indonesia Timur mengingat besarnya potensi pertanian di wilayah tersebut.

"Kami menciptakan ekosistem pertanian yang kondusif guna mendukung petani untuk mencapai produktivitas optimalnya. Selain mendampingi petani secara intensif
dalam proses operasional sehari-hari, kami juga terus memperkuat kolaborasi end-to-end dengan berbagai pihak seperti instansi keuangan, instansi pemerintahan, hingga korporasi," kata Qomaruzzaman.

Sejak diinisiasi pada 2020 realisasi Program Makmur terus meningkat setiap tahunnya. Sepanjang 2021 Program Makmur berhasil menggandeng 9.780 petani untuk bergabung, melebihi target 2021 yaitu sebanyak 9.000 petani. Selain itu pihaknya juga berhasil mengembangkan 18.110 hektare atau berhasil merealisasikan hingga 151 persen dari target 2021.

Project Manager Program Makmur Pupuk Kaltim Adrian RD Putera memaparkan Program Makmur terus dikembangkan berdasarkan karakteristik geografis dan
komoditas unggulan di setiap daerah pengembangan. Salah satunya adalah dengan menggali potensi komoditas unggulan alternatif yang mampu memberikan nilai ekonomi lebih bagi para petani, seperti kelapa sawit.

"Selain itu, kolaborasi dengan kelompok tani di tiap wilayah pengembangan Pupuk Kaltim, dapat mempercepat proses keikutsertaan petani ke dalam Program Makmur. Kami juga melihat bahwa wilayah Indonesia timur memberikan tantangan tersendiri dalam penerapan Program Makmur, di antaranya karena medan lahan pertanian, ketersediaan fasilitas, hingga sumber daya manusia," kata Adrian.

Baca juga: Pupuk Kaltim targetkan 25.000 petani ikut Program Makmur tahun ini

Pupuk Kaltim menargetkan 25.000 orang petani menjadi anggota dari program Makmur di tahun 2022 dan target cakupan lahan mencapai 60.000 hektare yang tersebar di wilayah pengembangan program Makmur yang dimandatkan kepadanya, yakni Sulawesi (Barat, Selatan, Tengah dan Utara), Jawa (Tengah dan Timur), Kalimantan (Barat, Timur dan Utara), NTB, NTT, dan Papua Barat.

“Beberapa wilayah pengembangan Program Makmur Pupuk Kaltim khususnya di Indonesia timur memiliki tingkat kesejahteraan dan ekonomi daerah yang rendah. Oleh karena itu, dengan adanya Program Makmur ini diharapkan dapat meringankan beban petani di wilayah tersebut dan meningkatkan pendapat mereka sehingga ekonomi keluarga pun meningkat,” ujar Adrian.

Melalui Program Makmur, Pupuk Kaltim menjamin adanya pasar atau pihak yang akan membeli hasil panen. Pupuk Kaltim memilih pihak yang terpercaya dan penuh komitmen untuk membeli hasil panen petani sesuai dengan harga pasar yang ada. Selain itu, offtaker juga dapat mengolah hasil panen untuk menciptakan nilai tambah produk.

Selanjutnya Pupuk Kaltim memberikan akses permodalan bagi para petani mitra Program Makmur melalui kredit perbankan dan petani juga mendapatkan perlindungan terhadap risiko gagal panen atau gagal bayar yang mungkin dialami melalui asuransi.

Terakhir pihaknya melakukan pendampingan teknis bagi para petani yang meliputi kegiatan analisis tanah, pendampingan argonomis dan budidaya, rekomendasi pemupukan, hingga teknologi dan mekanisasi pertanian melalui aplikasi IFARM - RMS untuk melakukan proses monitoring tanaman secara digital dan mengakses ekosistem dari hulu ke hilir (rantai pasok).

Pupuk Kaltim juga mendistribusikan sarana produksi yang di antaranya adalah benih, pestisida, dan pupuk yang terjamin kualitasnya sebagai upaya mengoptimalkan produktivitas petani.

Baca juga: Program Makmur dinilai bantu sejahterakan petani sejalan agenda G20

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022