Sumatera Utara baru mencatatkan 30 WBTBI, jumlah ini belum merepresentasikan jumlah kabupaten/kota di provinsi ini
Medan (ANTARA) - Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh mendorong pemerintah daerah se-Sumatera Utara (Sumut) untuk memacu pencatatan Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTBI) yang ada di daerah masing-masing.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPNB Aceh, Drs. Nurmatias di Medan, Rabu, pada lokakarya Pengembangan dan Pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan Provinsi Sumatera Utara mengatakan, WBTBI adalah identitas, penanda sekaligus produk kebudayaan khas tiap daerah.

Karena itu, kata dia, penting memastikan status dan kondisi terkini WBTBI agar langkah pelestarian, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan terukur dan memiliki dampak ekonomi budaya.

"Sumatera Utara baru mencatatkan 30 WBTBI, jumlah ini belum merepresentasikan jumlah kabupaten/kota di provinsi ini," katanya.

Ia menjelaskan lokakarya itu ditujukan untuk mendorong Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota untuk menyelesaikan naskah Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) sekaligus memutakhirkan data Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) secara berkala berdasarkan kebutuhan dan karakteristik daerah.

Kegiatan bertema “Optimalisasi Program Pelestarian, Mendorong Gerakan Pemajuan Kebudayaan” yang berlangsung selama empat hari ini diikuti oleh kepala dinas provinsi kabupaten dan kota se-Sumatera Utara.

Ia mengatakan lokakarya itu merupakan langkah lanjutan BPNB Aceh, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal yang menjadi simpul koordinasi untuk mensinergikan agenda dan gerakan pemajuan kebudayaan pada dua provinsi.

Sekalipun ada lima kabupaten/kota di Sumatera Utara yang belum menyerahkan PPKD, pihaknya terus mensinergikan agenda dan gerakan pemajuan kebudayaan dan mendorong agar lima daerah itu segera menyampaikan PPKD-nya karena PPKD adalah kewajiban.

Sementara Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kota Medan, Khairul Syahnan, memastikan komitmen Pemkot Medan yang mengusung slogan "Kolaborasi Medan Berkah" pada perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan yang tersimpul pada 10 OPK plus cagar budaya.

"Pemkot Medan selalu memberikan dukungan dan berpartisipasi dalam kegiatan kebudayaan yang berlangsung di kota multietnik ini," katanya.


Baca juga: Warga-pelajar dan TNI bersihkan makam kuno berumur 600 tahun di Aceh

Baca juga: BPNB: Aceh masih kekurangan ahli cagar budaya

Baca juga: 40 kebudayaan Aceh ditetapkan jadi warisan budaya tak benda Indonesia

Baca juga: Pemkot Gunungsitoli promosikan warisan budaya pada Sail Nias 2019

 

Pewarta: Juraidi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022