Jakarta (ANTARA) - MMA Global-Indonesia menggelar acara virtual “MMA Ramadan Insights 2022”, membuka kesempatan bagi pelaku industri pemasaran untuk mendapatkan wawasan serta memperkaya rencana dan strategi marketing di bulan Ramadan 2022.

Acara tersebut melibatkan pembicara dari berbagai industri yang membahas tren penting Ramadan 2022, ide-ide inovatif untuk pendekatan pemasaran Ramadan, dan solusi untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan.

"MMA Ramadan Insights 2022 dikurasi dan dirancang khusus untuk menyasar evolusi pemasaran modern. Ide-ide inovatif, data, dan wawasan yang disajikan oleh para ahli, akan sangat membantu pemasar dan pengiklan dalam membangun kampanye terbaik yang efektif, dan yang paling penting menangkap semangat Ramadan," ujar Country Head & Board of Director MMA Indonesia Shanti Tolani dalam rilis pers, Rabu.

Baca juga: Tren jual-beli secara daring selama 2021, UMKM semakin jadi pilihan

MMA Ramadan Insights 2022 menampilkan beberapa pembicara utama, yakni Industry Manager Twitter Indonesia Nadia Khairina, Regional Manager INSEA Remerge Maria Abdull Latif, dan ID Sales Lead Spotify Advertising Farina Fairuza.

Dalam acara itu, Nadia Khairina memaparkan penelitian terbaru Twitter mengenai Ramadan, yang menyebutkan bahwa 74 persen orang Indonesia di Twitter beranggapan bahwa mereka akan lebih banyak menggunakan media sosial selama bulan Ramadan tahun ini.

Dia juga menyebut bahwa 9 dari 10 orang Indonesia di Twitter berencana untuk berbelanja selama bulan Ramadan.

"Teknologi lebih dari sekadar pengalih perhatian. Begitulah cara brand terhubung dengan audiens dan komunitas mereka secara luas. Jika ingin memperkuat kampanyenya, mereka harus menekankan komunikasi yang otentik dan bermakna, bukan pesan marketing standar," kata Nadia.

Sementara itu, Maria Abdull Latif mengatakan bahwa dengan perubahan paradigma dalam penggunaan teknologi, pemasar akan mendapatkan keuntungan besar dengan mengadopsi strategi di-app yang hiperlokal demi mengoptimalkan bisnis, karena saat ini semua berbasis mobile.

Baca juga: Riset: Belanja di musim liburan beralih ke seluler

Dia juga merekomendasikan untuk memperkaya pengalaman iklan ke saluran pemasaran kinerja guna mendorong ekuitas brand.

Adapun Farina Fairuza menjelaskan tentang pentingnya pemasaran audio, terutama selama bulan Ramadan.

Pilar penting lainnya dari pemasaran Ramadan dibahas dalam sesi yang diisi pembicara Country Manager The Trade Desk Indonesia Florencia Eka, Media Director P&G Indonesia Alam Wibowo, dan Partner Client Leadership MediaCom Mudit Govil.

Sesi tersebut memberikan data tentang perilaku pelanggan baru yang dapat membantu membentuk strategi pemasaran yang sesuai dengan keinginan konsumen.

Data tersebut menyoroti bahwa dua dari tiga atau 69 persen orang Indonesia berencana untuk berbelanja daring di bulan Ramadan ini. Hal ini merupakan peningkatan sekitar 20 persen dari tahun lalu.

Baca juga: Survei Markplus: Produk fesyen lokal jadi favorit di "e-commerce"

Mereka juga mencatat bahwa sementara orang Indonesia berencana untuk meningkatkan belanja online, mereka juga masih ingin menghabiskan uang di luar rumah untuk berbelanja dan makan.

Hal lainnya yang menonjol adalah 56 persen konsumen tertarik untuk mempelajari brand baru. Ini merupakan peningkatan dari 52 persen selama musim belanja eCommerce 2021.

Data tersebut menunjukkan bahwa Ramadan menghadirkan peluang besar untuk merancang kampanye pemasaran yang inovatif.

Terdapat sesi lainnya yang diisi oleh Head of Sales MGID Alex Chaban, Vice President Digital Performance & Social Media Wealth and Personal Banking PT Bank HSBC Indonesia Susanty Afkar, Country Director Marketing Service ADA Faradi Bachri dan Partner Client Engagement GroupM (Mindshare) Shitij Jain.

Sesi tersebut berfokus pada efektivitas kampanye dan menawarkan ide-ide unggul dan langkah-langkah praktis yang dapat diambil perusahaan untuk membantu menarik minat pelanggan.

Salah satu poin utama diskusi tersebut adalah bagaimana merek dapat menayangkan iklan yang relevan bagi pengguna tanpa mengorbankan keamanan merek.

Baca juga: Pentingnya asuransi pengiriman barang saat belanja daring

Baca juga: Tokopedia bagikan lima tips belanja daring agar semakin hemat

Baca juga: Hampir separuh pengguna "e-commerce" susun rencana belanja Harbolnas

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022