Banda Aceh (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) Aceh menyatakan telah menyelamatkan seekor beruang madu (Helarctos Malayanus) yang terkena jeratan jerat babi hutan di Gampong Cinta Murni, Kecamatan Setia, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Rabu.

“Beruang jantan tersebut masih remaja. Informasi awal disampaikan oleh kepala desa kepada unsur Muspika, lalu Muspika melaporkan pada tim BKSDA di Aceh Selatan,” kata Dokter hewan dari Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) drh Zulhimi di Blangpidie.

Baca juga: BKSDA Sumbar evakuasi beruang madu terjerat di Solok Selatan

Ia menjelaskan, informasi tersebut diketahui dari laporan masyarakat bahwa ada beruang terkena jeratan jerat babi hutan.

Setelah informasi diperoleh, tim yang terdiri Taman Gunung Lauser, BKSDA Aceh Selatan, Polisi Hutan dan YOSL-OIC dan unsur Muspika setia turun ke lokasi sekaligus membawa perlengkapan penanganan komplit.

Baca juga: Kelompok tani madu temukan beruang mati terjerat tali di Siak Riau

Setelah tiba di lokasi, petugas langsung melakukan evakuasi beruang yang terkena jeratan babi hutan yang lokasinya berjarak sekitar satu kilometer dari jalan nasional tepatnya di pegunungan Gampong Desa Cinta Murni.

Ia mengatakan, proses evakuasi satwa dilindungi tersebut berjalan dengan lancar. Tim sekaligus melakukan penangan medis terhadap luka di bagian kaki depan beruang madu itu akibat terkena jeratan.

Baca juga: Beruang madu di Riau yang terjerat tali nilon sudah dilepasliarkan

“Satwa dilindungi ini mengalami luka di bagian kaki kanan depan. Tidak terlalu parah. 90 persen sehat. Hanya saja belum boleh kita lepas liarkan. Kita koordinasi dengan pimpinan dulu,” katanya.

Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak lagi memasang jerat, karena efek dari jerat ini bisa melukai dan membunuh satwa-satwa yang dilindungi, termasuk harimau.

Baca juga: Beruang madu terjerat di kebun warga Kota Dumai berhasil diselamatkan
Baca juga: BKSDA: Seekor beruang madu terjerat di Pidie Jaya


Pewarta: M Ifdhal
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022