rumah mereka rusak dilanda gempa
Simpang Empat,- (ANTARA) - Warga korban gempa di Simpang Timbo Abu Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Kamis, masih bertahan di tenda pengungsian.

"Masih bertahan karena mereka tidak mengetahui mau pulang kemana karena rumah mereka rusak dilanda gempa," kata Pejabat Wali Nagari Persiapan Simpang Timbo Abu Talamau, Mulyadi, Kamis.

Menurutnya keengganan warga korban gempa kembali ke rumah masing-masing selain karena rumah yang rusak juga masih trauma melakukan aktifitas dekat rumah yang rusak.

"Mereka memilih bertahan hingga saat ini. Mengenai kebutuhan mencukupi sampai saat ini," katanya.

Baca juga: Korban gempa di Kajai Pasaman Barat runtuhkan rumah secara mandiri
Baca juga: Gempa rusak sekolah, siswa SDN 20 Talamau belajar di tenda terpal

Dari data saat ini ada sekitar 1.019 jiwa yang bertahan atau 273 kepala keluarga. Anak-anak 214 orang, balita 77 orang, bayi 18 orang dan lanjut usia 11 orang.

Salah seorang warga Jul mengatakan saat ini pengungsi membutuhkan tempat tidur bayi dan selimut. Kebutuhan lainnya masih mencukupi.

Selain itu menurut bidan desa, Lenita mengatakan pengungsi juga mulai terserang flu, batuk dan diare.

"Untuk obat masih tersedia. Namun kalau bisa posko kesehatan tetap didirikan. Sebelumnya ada, namun saat ini tidak ada lagi meskipun obat-obat tersedia," harapnya.

Baca juga: BNPB: Pasaman Barat masuki masa transisi darurat pascagempa
Baca juga: Guru di Bukittinggi bantu Rp150 juta untuk korban gempa Pasaman

Sementara itu Kepala Kepolisian Sektor Talamau AKP Junaidi yang langsung meninjau pengungsi, Kamis mengatakan mereka bertahan di tenda pengungsian karena masih trauma kembali ke rumah.

"Kita meninjau langsung kondisi para pengungsi. Untuk kebutuhan masih mencukupi dan kami menambah tikar atau kasur hari ini," ujarnya.

Pihaknya akan terus memantau kondisi para pengungsi dan memberikan semangat karena masih trauma dengan gempa susulan yang masih sering terjadi.

"Mudah-mudahan warga tetap sehat dan kuat menghadapi cobaan ini," katanya. 

Baca juga: Korban jiwa gempa di Pasaman Barat bertambah dua orang

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022