"Saya tetap berkomitmen untuk memberantas korupsi di Indonesia, ini merupakan bentuk pengabdian saya kepada negara agar bersih dari korupsi," kata Chandra saat jumpa pers di gedung KPK, Jakarta, Jumat.
Menurut Chandra, apabila ada tuduhan yang menyebutkan dia telah menerima uang untuk sejumlah kasus agar dibuktikan. Dia mengatakan tuduhan yang menyebutkan bahwa dia menerima uang untuk sejumlah kasus adalah fitnah.
"Saya tidak bisa dibeli dan tidak akan pernah bisa dibeli," ujar Chandra.
Chandra mengemukakan, tidak akan pernah mengkhianati institusi KPK, dan tidak akan pernah pula untuk mengkhianati gerakan pemberantasan korupsi. Dia telah menentukan sikap untuk tetap memberantas korupsi yang dilakukan demi kepentingan KPK.
"Saya di KPK bukan untuk mencari uang, dan saya hanya menerima uang gaji dari KPK saja," kata Chandra.
Dalam kesempatan itu, Chandra juga menjelaskan tentang pertemuannya dengan mantan bendahara Partai Demokrat, Nazaruddin, kemudian Anas Urbaningrum, Saan Mustopa, dan Benny Harman. Namun, menurut dia, pertemuan tersebut dilakukan sebelum Anas menjadi Ketua Dewan Perwakilan Pusat Partai Demokrat.
Chandra juga menjelaskan tentang pertemuannya dengan Nazaruddin pertama kali dilakukan pada tahun 2008, dan setelah pertemuan pertama yang juga didatangi oleh Anas, Saan dan Nazaruddin itu, hingga tahun 2009 Chandra hanya bertemu tiga kali dengan Nazaruddin.
Pertemuan Chandra dan Saan merupakan pertemuan yang dilakukan untuk mengenang masa lalu, mengingat kedua orang tersebut dahulu sama-sama aktif saat menjadi mahasiswa. Menurut Chandra, dia hanya berniat untuk memenuhi undangan Saan Mustopa dan bernostalgia tentang masa-masa pada saat mereka menjadi aktivis dahulu.
Chandra mengatakan, pertemuan kedua terjadi pada 15 Oktober 2009, dua minggu sebelum dia ditahan Bareskrim Polri terkait perkara kriminalisasi di KPK. Sedangkan, pertemuan ketiga dilakukan Chandra dirumah Nazaruddin, namun kali ini Chandra diundang karena Benny Harman ingin bertemu.
"Saya memang bertemu dengang Nazaruddin, namun tidak ada niat saya untuk bertemu Nazaruddin secara pribadi, karena yang saya kenal baik adalah Saan. Kebetulan saja Nazaruddin ada," kata Chandra.
Pertemuan terakhir juga dilakukan di rumah Nazaruddin, dan kembali Benny Harman ingin menemui Chandra. Dalam pertemuan yang terjadi empat kali tersebut, Nazaruddin selalu turut serta dalam pertemuan itu, namun tidak pernah ada pembicaraan terkait soal kasus dan tidak ada penerimaan uang.
Dalam jumpa pers tersebut, Chandra didampingi oleh Direktur Penyidikan Iswan Helmi dan juru bicara KPK Johan Budi SP.
(T.ANT-011)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011
lihat dan dengar juga lihat dari tv mana, serta para anggota dpr yg maksa melanggat aturan ketemu dgn burung nazar di kandang, kita bisa tafsirkan siapa yg busuk dan yg baik. KALU BUKTI CD, FLASHDISH, SEMUA MUNAFIK KEBOHONGAN, EMANGNYA MRK GOBLOK, TUKANG TIPU BIASA NIPU, YG ASLI DIBAWA BAWA SEBAGAI BUKTI PENTING. SAMA SI DEWAN PERKUMPULAN RAKUS DAN PENASEHAT BURUNG NAZAR JUGA PEMBICARA DAN PEMBAWA ACAR TELEPICI, MRK PIKIR RAKYAT BEGO DI BEGOIN AMA MRKL MRK?????