Jakarta (ANTARA) - Produsen otomotif Jerman Mercedes-Benz mengatakan bahwa pihaknya telah membuka pusat penelitian dan pengembangan (R&D) di Shanghai yang akan fokus pada teknologi mobilitas.

Pusat tersebut, merupakan fasilitas R&D kedua di China, akan bekerja di bidang teknologi seperti konektivitas, mengemudi otomatis, dan data besar, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Jumat.

Mercedes-Benz tidak merinci ukuran investasinya di pusat teknologi baru, atau berapa banyak insinyur yang rencananya akan dipekerjakan untuk lokasi baru.

Dikatakan dalam pernyataan itu bahwa pusat tersebut bertujuan untuk menarik ratusan talenta teknologi baru.

Pendirian pusat teknologi Shanghai baru mengikuti langkah tahun lalu oleh produsen mobil premium Jerman untuk secara signifikan meningkatkan kemampuan R&D di Beijing, dengan membuka fasilitas R&D baru di ibukota China.

Dengan 1.000 insinyur, fasilitas teknologi Beijing yang baru ini berukuran lebih dari tiga kali ukuran Mercedes-Benz yang dibuka pada tahun 2014, dan yang pertama di luar Jerman yang secara teknis lebih "setara" dengan kantor pusat R&D perusahaan yang jauh lebih besar di dekat Stuttgart, kata orang yang dekat dengan pusat tersebut.

Baca juga: Mercedes teruskan investasi kendaraan listrik meski ada perang Ukraina

Baca juga: Aset 2 miliar Euro Mercedes-Benz terancam nasionalisasi Rusia

Baca juga: Mercedes-Benz "recall" CLA dan GLA karena masalah pada bagian rem
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022