Jakarta (ANTARA) - Perusahaan enabler industri kuliner Wahyoo bekerjasama dengan Bank Mandiri menggelar kompetisi usaha mikro kecil menengah (UMKM) kuliner sebagai bagian dari upaya membantu pengembangan bisnis.

Kolaboradi melalui "Sayembara Collaboration Wahyoo x Livin by Mandiri" ini sesuai dengan peran Bank Mandiri sebagai agen pembangunan yang secara aktif memfasilitasi sektor UMKM dalam mengembangkan bisnis, kata Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha, dalam pernyataan pers, dikutip Sabtu.

Dalam kompetisi ini, Bank Mandiri dan Wahyoo mengalokasikan hadiah untuk para pemenang senilai total Rp65 juta dalam bentuk barang yang bermanfaat untuk mendorong ekspansi bisnis.

"Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Bank Mandiri memang difokuskan ke bidang pembinaan kewirausahaan, dan kerja sama dengan Wahyoo ini merupakan bagian dari rencana kami tahun ini untuk memberdayakan masyarakat urban agar lebih sejahtera lagi taraf kehidupannya," jelas Rudi.

Kompetisi UMKM kuliner ini diselenggarakan pada 12 Maret - 15 April 2022 dan terbagi dalam tiga batch berdasarkan jenis makanan, yaitu Batch 1 (kuliner bakmi), Batch 2 (kuliner sate), dan Batch 3 (kuliner nasi goreng).

Sebanyak 25 UMKM kuliner terpilih akan mempresentasikan bisnis masing-masing di hadapan para juri dengan hidangan terbaik mereka. Kemudian, lima peserta akan dipilih untuk maju ke tahap akhir untuk dinilai oleh juri umum melalui blind food test.

Wahyoo percaya bahwa usaha kuliner di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Hal itu dibuktikan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan peningkatan quarter-to-quarter sebesar 2,37 persen dalam industri makanan dan minuman (F&B) sepanjang tahun 2021.

"Sudah menjadi misi kami semenjak awal untuk membantu penyediaan bahan baku berkualitas dengan mudah dan efisien bagi pelaku bisnis kuliner. Selama empat tahun berdiri, telah banyak mitra yang merasakan manfaat dan pertumbuhan usaha dari hal ini," kata Founder dan CEO Wahyoo Peter Shearer.

Sebagai perusahaan dengan misi menjadi enabler usaha kuliner terbesar, Wahyoo ingin meringankan beban para mitra melalui program dan layanan yang dikembangkan, tambah Peter.

Wahyoo telah membantu lebih dari 18.000 UMKM kuliner di Jabodetabek dalam berbagai skala.

Walaupun dalam masa pandemi, jumlah UMKM yang dilayani Wahyoo terus bertambah dan disertai dengan peningkatan daya belanja yang mencapai 4,2 kali pada kuartal empat 2021 dibanding periode sama tahun 2020.

Wahyoo membangun jaringan distribusi dan penjualan berbagai produk makanan dan minuman, seperti bahan baku (beras, minyak goreng, sayuran, daging sapi, daging ayam, dan lain-lain), produk siap jual (FMCG), hingga produk makanan beku atau frozen food.

Ribuan pilihan bahan baku yang ditawarkan diklaim memiliki kualitas terjamin dan harga bersaing.

Seluruh bahan baku yang disediakan Wahyoo dapat dipesan melalui aplikasi dan dibayarkan secara aman dan mudah. Selain itu, aplikasi Wahyoo juga menawarkan pilihan pembayaran dengan tempo tujuh hari sebagai solusi bagi mitra UMKM kuliner dalam hal pembelanjaan bahan baku.


Baca juga: Gibran perkenalkan diri sebagai investor Wahyoo

Baca juga: Warteg digital Wahyoo rilis "Bakwan Jagung" berisi tiga fitur baru

Baca juga: Menteri BUMN dorong 685 UMKM Mataram manfaatkan pasar digital

 

Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022