Langkah awal sudah cukup terbuka dengan adanya persetujuan penggabungan UBB dengan Akademi Keperawatan Pangkalpinang
Pangkalpinang (ANTARA) - Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB) Ibrahim mengatakan rintisan Fakultas Kedokteran di perguruan tinggi negeri itu telah disetujui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

"Langkah awal menuju ke arah itu sudah cukup terbuka dengan adanya persetujuan penggabungan UBB dengan Akademi Keperawatan Pangkalpinang melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 70/D/OT/2022 tertanggal 11 Maret 2022," kata Ibrahim di Pangkalpinang, Sabtu.

Menurut dia, proses untuk sampai ke tahap persetujuan oleh Kemendikbudristek telah melalui berbagai dinamika yang cukup panjang, untuk itu wajar jika hasil yang dicapai saat ini disyukuri bersama, baik dari para pimpinan UBB maupun Akper Pangkalpinang.

Baca juga: Universitas Bangka Belitung buka delapan program studi S1 dan S2

Menurut dia, penyatuan dua perguruan tinggi di Babel tersebut selain menjadi cikal bakal UBB untuk menyiapkan beberapa program studi bidang kesehatan yang unggul juga akan menjadi langkah awal untuk mewujudkan Program Studi Kedokteran.

"Dengan demikian kita akan memperkuat fungsi dan layanan sebagai perguruan tinggi di daerah yang memberikan kontribusi besar untuk pembangunan lokal, dan juga kita ingin penyatuan ini bisa mendorong kekuatan, baik kualitas maupun kuantitas," ujarnya.

Baca juga: Gubernur Babel dukung pendirian Fakultas Kedokteran UBB

Penyatuan tersebut menjadi awal kehadiran Program Studi Diploma Tiga (D-III) Keperawatan di UBB dan nantinya seluruh mahasiswa Akper Pangkalpinang yang saat berjumlah sekitar 200 mahasiswa akan langsung beralih status menjadi mahasiswa UBB.

"Dengan demikian, mahasiswa UBB yang awalnya berjumlah 5.877, sekarang bertambah menjadi lebih dari 6.000 orang," katanya.

Pada rapat koordinasi yang dihadiri Direktur Akper Pangkalpinang Zamhiri dan Ketua Yayasan Lutfi, Ibrahim memberikan pemaparan beberapa langkah penyesuaian pascapenyatuan, yaitu Program Studi D-III Keperawatan akan masuk ke Fakultas Teknik.

Baca juga: Akademisi UBB: Kenaikan UMP Babel sesuai kebutuhan pekerja

Secara bertahap, program studi itu ditargetkan pada tahun 2023/2024 bertransformasi menjadi S-1, dengan cara mempercepat proses persiapan ke Badan Layanan Umum (BLU), dan antisipasi transformasi kelembagaan kampus.

Untuk sementara, kata dia, Program Studi Keperawatan akan tetap menempati kampus yang ada saat ini, yaitu di Kelurahan Air Itam, Pangkalpinang.

"Untuk status mahasiswa secara otomatis dipindahkan sebagai mahasiswa UBB, proses kegiatan akan dikelola sesuai standar UBB, penerimaan mahasiswa baru dikelola UBB. Bahkan biaya pendidikan akan disesuaikan kembali," ujarnya.

Baca juga: Stafsus Presiden selenggarakan vaksinasi COVID-19 bagi mahasiswa UBB

Direktur Akper Pangkalpinang Zamziri mendukung seluruh langkah yang akan diambil pascapenyatuan dua perguruan tinggi tersebut.

"Kami ikut sesuai arahan, semoga langkah awal yang baik ini bisa menjadi cikal bakal terwujudnya Fakultas Kedokteran, mudah-mudahan proses berjalan lancar dan kami siap membantu," katanya.

Dukungan serupa juga disampaikan Ketua Yayasan Akper Pangkalpinang Lutfi yang berharap dengan penyatuan tersebut roh Akper tetap terjaga dan terus berkembang, bahkan nantinya bisa berkembang tidak hanya sebagai Program Studi Kedokteran, namun juga meluas pada spesialisasi.

Baca juga: Gubernur dukung Universitas Borneo Tarakan buka Prodi Kedokteran

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022