Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan peristiwa dugaan aksi bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Tegalharjo, Jebres, Solo, menunjukkan bahwa ancaman terorisme masih ada di Indonesia.

"Dengan kejadian hari ini saya harus katakan yang kesekian kalinya ancaman terorisme masih ada di negara kita," kata Presiden dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Minggu malam, dengan didampingi oleh Wakil Presiden Boediono dan Menko Polhukam Djoko Suyanto.

Ia mengatakan bahwa ancaman terorisme itu adalah ancaman yang nyata.

"Ancaman ini riil. Kalau saya, pemerintah pihak kepolisian terus mengingatkan ancaman terorisme ini, bukan mengada-ada, tapi didorong oleh tanggung jawab intelijen tentang ancaman ini," ujarnya.

Kepala Negara secara khusus menggelar rapat terbatas mendadak dengan para pejabat tinggi di jajaran Kepolisian, TNI dan BIN pascaledakan yang terjadi di Solo pada Minggu pagi.

Aksi terorisme, menurut Presiden, memang tidak khas Indonesia, banyak negara di dunia juga mengalami ancaman yang sama.

Oleh karena itu, lanjut dia, wajib bagi publik Indonesia untuk selalu mewaspadai ancaman tersebut.

Kepala Negara yang mengenakan pakaian dinas harian berwarna coklat mengatakan bahwa beberapa bulan lalu di hadapan para gubernur, Kapolda, Pangdam dan Danrem telah menginstruksikan agar dilakukan suatu langkah-langkah terpadu dan sinergis guna mencegah aksi terorisme dan kekerasan horizontal konflik antar komunal.

"Ini menjadi tugas negara, dengan kejadian hari ini saya ingatkan kembali bahwa tugas yang saya sampaikan di Bogor beberapa waktu lalu harus dilakukan sungguh-sungguh dan tidak boleh berhenti," katanya.

Sebuah bom meledak di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Tegalharjo, Jebres, Solo. Ledakan terjadi sekitar pukul 10.55 setelah para jemaat gereja melaksanakan kebaktian kedua.

Beberapa saat kemudian, seorang warga melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian. Sejumlah korban yang mengalami luka-luka terkena paku yang diduga terdapat dalam bom tersebut. Kejadian ledakan terjadi tepat di pintu keluar gereja dan membuat panik warga sekitar.

Hingga berita ini diturunkan 11 korban luka-luka masih menjalani perawatan medis di RS dr Oen Solo, sedangkan aparat kepolisian setempat saat ini terus melakukan olah TKP.

Pelaku bom bunuh diri di Gereja Kepunton Solo tewas tergeletak di depan pintu masuk rumah ibadah tersebut dengan bagian perut yang hancur.

(T.G003/Y008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011