Jakarta (ANTARA) - COVID-19 telah menyebabkan penurunan lapangan kerja untuk pemuda  sebesar 8,7 persen dan orang dewasa sebanyak 3,7 persen secara global pada 2020, ujar Staf Ahli Tenaga Kerja Organisasi Buruh Internasional (ILO).

“Jadi ada peningkatan pesat di mana orang yang masih muda tidak memiliki pekerjaan maupun pelatihan dan itu merupakan sesuatu yang sangat penting,” ujar Staf Ahli Tenaga Kerja ILO  Bidang Pemuda dan Senior Susana Puerto Gonzalez dalam diskusi Y20 bertema Kewirausahaan Sosial Pemuda secara virtual, Minggu malam.

Susana mengatakan perempuan muda mengalami kehilangan pekerjaan yang lebih besar.

“Wanita muda mengalami penurunan paling tajam dalam pekerjaan, terutama di negara-negara berpenghasilan menengah. Penurunan lapangan kerja diterjemahkan ke dalam ketidakaktifan,” kata Susana.

“Paket untuk promosi lapangan kerja bagi kaum muda adanya kebijakan fiskal, kebijakan ekonomi dan ketenagakerjaan serta investasi di sektor yang dapat menciptakan lapangan kerja misalnya sektor digital dan ekonomi hijau,” kata dia.

Akses pasar tenaga kerja menjadi kebutuhan sangat penting bagi kaum muda, kata Susana.

“Pemuda harus memiliki akses untuk investasi dalam pendidikan dan pelatihan (keterampilan inti, termasuk keterampilan di sektor ekonomi digital dan hijau ), magang, perlindungan sosial, pelatihan wirausaha dan dukungan dana untuk UKM,” kata Susana.

Ia mengatakan perlunya intervensi untuk mendukung kaum muda di pasar tenaga kerja (contoh intervensi promosi kewirausahaan).

“Investasi untuk kaum muda dalam pendidikan dan pelatihan menuntut beberapa perencanaan matang serta semangat tinggi. Karena investasi itu membutuhkan waktu untuk tumbuh,” kata dia.

Negara, lanjut Susana, memiliki peran yang sangat kuat untuk mendukung kaum muda terkait pasar tenaga kerja.
Baca juga: Ketua ILO sebut dampak pandemi terhadap dunia kerja 'bencana'
Baca juga: ILO fokus tingkatkan peran perempuan di sektor perikanan dan sawit


Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2022