Jakarta (ANTARA News) - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT International Nickel Tbk (INCO) menyetujui perubahan nama perseroan menjadi PT Vale Indonesia Tbk.

Menurut Vice President INCO Bernardus Irmanto mengatakan di Jakarta Selasa bahwa perubahan nama tersebut diharapkan efektif pada awal 2012 mendatang.

"Dalam perubahan nama ini kita harus melaporkan dulu kepada Kementerian Hukum dan HAM serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)," ujarnya usai RUPSLB perseroan.

Selain itu, hasil RUPSLB juga menyetujui pengangkatan Nico Canter sebagai Direktur Utama yang baru perseroan menggantikan Tony Wenas, yang mengundurkan diri sebagai direktur utama INCO pada Agustus 2011.

Bagi ekspansi usaha ke depan, menurut Bernardus, perseroan juga mengangkat dua direksi baru untuk posisi project director, yang dijabat oleh Michael O`Sullivan dan posisi Chief Operating Officer dipegang oleh Joshimar Pieres.

Sepanjang semester I tahun ini, perseroan berhasil membukukan total laba bersih senilai US$238,1 juta (sekitar Rp214 miliar), atau tumbuh 9 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2010 sebesar US$218,8 juta (sekitar Rp197 miliar).

Seiring peningkatan laba bersih ini, perseroan juga membukukan penjualan selama enam bulan pertama 2011 senilai total US$715,4 juta (sekitar Rp643 miliar), dengan US$393 juta (sekitar Rp353 miliar) dihasilkan perseroan pada kuartal II 2011 untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 30 Juni dan sebesar US$322,4 juta (sekitar Rp289 miliar) pada kuartal I 2011.

Peningkatan penjualan ini didorong oleh meningkatnya penjualan nikel pada kuartal II tahun ini dengan total penjualan sebanyak 19.438 metrik ton, sementara pada kuartal I tercatat sebanyak 15.689 metrik ton.

Sementara itu, total laba sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi (EBITDA) pada semester I 2011 tercatat sebesar US$366,6 juta (sekitar Rp329 miliar) atau tumbuh 9 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2010 yang sebesar US$336,2 juta (sekitar Rp302 miliar).

 (KR-IAZ)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011