Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi AI Kata.ai membagikan sejumlah kiat yang harus dihindari sebelum memutuskan menggunakan pada bisnis agar eksekusi teknologi mampu menjadi solusi tepat guna.

CEO & Co-Founder Kata.ai Irzan Raditya mengatakan teknologi AI memiliki keunggulan untuk dapat beradaptasi secara khusus terhadap setiap permasalahan yang dihadapi pelaku usaha.

"AI memiliki ruang tumbuh yang fleksibel dimana teknologi ini akan mengikuti perkembangan bisnis berdasarkan skala dan kondisi usaha," kata Irzan melalui siaran resmi pada Senin.

Baca juga: Kominfo sediakan akses chatbot WhatsApp untuk vaksin COVID-19

Perusahaan itu menilai bahwa peran teknologi AI akan menjadi solusi krusial terhadap masalah operasional bisnis khususnya di bidang customer experience hingga masa mendatang. Menurut Irzan, performa customer service menjadi salah satu faktor penentu keputusan konsumen sebelum memilih suatu produk atau jasa.

"Kami menemukan 80 persen pertanyaan umum dari konsumen dapat dijawab oleh teknologi chatbot. Implikasinya adalah sebuah bisnis dapat beroperasi semakin efektif dan efisien dengan kombinasi teknologi chatbot bersama kemampuan manusia dalam melayani konsumen," katanya.

Oleh sebab itu, diperlukan persiapan yang matang sebelum suatu bisnis siap menggunakan teknologi kecerdasan artifisial sehingga dapat memberikan dampak positif. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan.

Tidak memiliki evaluasi dari masalah yang ingin diatasi
Sebelum memutuskan untuk menggunakan AI, sebuah perusahaan harus mengetahui permasalahan dasar yang ingin dituntaskan dengan menggunakan teknologi automasi. Hal tersebut bertujuan agar AI dapat didesain secara spesifik untuk mengatasi problematika bisnis yang dihadapi.

Tidak memiliki tujuan yang jelas
Tujuan yang jelas akan berpengaruh dalam penerapan teknologi AI yang didasarkan pada proses bisnis yang ingin diperbaiki ataupun dikembangkan.

Dengan memiliki tujuan yang jelas, penyedia jasa integrasi sistem atau solusi teknologi dapat mengetahui cara mempersiapkan produk yang sesuai dengan kebutuhan suatu bisnis serta mampu meningkatkan produktivitas atau efisiensi di dalam kegiatan operasional bisnis.

Tidak memiliki data yang siap diolah
Sebelum menerapkan AI pada kegiatan usaha, pelaku usaha harus memanfaatkan data yang sudah didapatkan. Dengan memiliki data lengkap dan komprehensif, maka kecerdasan buatan akan mampu menyesuaikan dengan situasi yang terjadi pada suatu bisnis.

Sebagai contoh, apabila suatu bisnis ingin meningkatkan consumer engagement, maka perusahaan harus memastikan memiliki data lengkap konsumen terkait kebiasaan bertransaksi sampai produk favorit sehingga AI mampu membaca algoritma yang dapat dipersonalisasikan berdasarkan preferensi konsumen.

Tidak memiliki dedicated product owner
Pada praktiknya, penyedia jasa teknologi akan membantu dengan memberikan layanan konsultasi dalam membenahi suatu masalah sampai dengan kesempatan untuk mengembangkan kapabilitas AI.

Memiliki tim yang disiapkan fungsinya secara khusus pada pengembangan serta penerapan AI akan sangat membantu proses pengaplikasian di lapangan. Tim khusus yang dimiliki perusahaan akan memudahkan evaluasi serta pengembangan kecerdasan artifisial terhadap kondisi usahanya.

Baca juga: Qontak mengintegrasikan chatbot dalam messenger API

Baca juga: Kemenkes luncurkan chatbot WhatsApp Peduli Lindungi

Baca juga: Tujuh manfaat "chatbot" untuk tingkatkan kualitas layanan perusahaan

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022