Padang (ANTARA) - PT Semen Padang menebar 4.000 bibit ikan bilih hasil pembenihan di Danau Singkarak sebagai upaya mempertahankan kelestarian ikan endemik danau tersebut di Nagari Sumpur, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat

Plt Dirut PT Semen Padang, Asri Mukhtar di Padang, Senin mengatakan penebaran hasil pembenihan ikan bilih oleh PT Semen Padang ke habitatnya di Danau Singkarak dilakukan dalam rangka HUT ke-112 PT Semen Padang.

Ia menyampaikan konservasi ikan bilih dilakukan perusahaan, karena ikan tersebut menjadi daya tarik para wisatawan yang berkunjung ke Danau Singkarak.

"Namun seiring dengan berjalannya waktu, populasi ikan bilih semakin menurun karena berbagai hal. Sebagai perusahaan peduli pada kelestarian lingkungan, PT Semen Padang mencoba untuk mengkonservasi ikan bilih," kata dia.

Baca juga: PT Semen Padang-PMI bangun hunian korban gempa Pasaman

Bekerja sama dengan Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bung Hatta (UBH), konservasi ikan bilih dilakukan di area Kanekaragaman Hayati (Kehati) PT Semen Padang.

Kegiatan konservasi dimulai 2018 dengan berbekal benih lebih kurang sebanyak 1.300 ekor.

"Alhamdulillah, ikan bilih dapat hidup dan berkembang biak. Bahkan indukan bilih yang kita pelihara ukurannya besar, ada yang mencapai 15 cm. Dan tentunya, ini merupakan keberhasilan yang sungguh membahagiakan dan membanggakan kita bersama," katanya.

Program konservasi ikan bilih akan terus dilakukan, termasuk penebaran ikan bilih ke habitat Danau Singkarak yang juga terus dilakukan secara berkala.

Kepala Unit CSR PT Semen Padang Rinold Thamrin menyampaikan konservasi ikan bilih yang dilakukan PT Semen Padang merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan melalui Pilar Lingkungan.

Baca juga: 112 tahun PT Semen Padang membangun Indonesia dari Ranah Minang

Sementara Wali Nagari Sumpur, Ade Hendrico mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang dan UBH yang telah ikut serta berkontribusi dalam melestarikan ikan bilih melalui konservasi.

Ikan bilih Danau Singkarak merupakan jenis Mystacoleucus Padangensis dan satu-satunya di dunia. Ikan bilih berkerabat dekat dengan Genggehek (Mystacoleucus Marginatus ), atau Kapyah di Lampung, Lawak/Kalawak di Betawi, wader, wader Eco di Jawa, Keprek di Jatim, dan juga regis di Sunda. Namun, genggehek bertubuh lebih besar hingga 200 mm.

Pada 1998, total produksi ikan bilih di Danau Singkarak sebesar 736,46 ton. Namun pada tahun 2003, produksinya mengalami penurunan hingga 50 persen, atau lebih kurang 352,3 ton. Penurunan produksi ikan bilih itu terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022