Kenapa saya berani memasang target 9-11 persen pertumbuhan karena konsumsi rumah tangga mulai naik dan faktor yang lain adalah harga komoditas
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Sunarso optimisme pertumbuhan kredit perseroan tumbuh 9-11 persen pada 2022 karena konsumsi rumah tangga yang mulai naik.

“Kenapa saya berani memasang target 9-11 persen pertumbuhan karena konsumsi rumah tangga mulai naik dan faktor yang lain adalah harga komoditas,” kata Sunarso dalam Indonesia Economic Outlook yang disiarkan CNBC Indonesia, Selasa.

Sunarso menyampaikan target pertumbuhan kredit secara keseluruhan adalah 8 persen, namun BRI perlu memasang target lebih tinggi sebagai bentuk antisipasi jika ada perbankan lain yang pertumbuhan kredinya tidak mencapai 8 persen.

Tahun 2022 yang merupakan tahun momentum pemulihan ekonomi, menurutnya, sudah sepatutnya stimulus yang selama ini diberikan oleh pemerintah untuk menyelamatkan pelaku usaha, ditarik secara perlahan. Oleh karena itu BRI mengandalkan loan growth sebagai salah satu garda terdepan untuk menumbuhkan bisnis.

Ia berpendapat loan growth tidak semata-mata didorong oleh harga yang murah, namun faktor yang paling berpengaruh adalah konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.

Baca juga: BRI catat pertumbuhan kredit 7,16 persen pada 2021

“Kalau konsumsi rumah tangga naik itu bisa dipastikan loan growth bisa dipacu, tidak cukup hanya dengan penurunan suku bunga,” ujar Sunarso.

Terkait dengan komoditas, ia meyakini harganya akan tetap berada pada range sangat tinggi terutama dengan adanya gangguan dalam sentra komoditas tertentu yang menyebabkan terganggunya value chain dan supply chain, kemudian konflik Rusia dan Ukraina yang mengganggu proses distribusi serta inflasi global yang tinggi.

“Tapi likuiditas tidak se-ample tahun lalu tapi tetap optimis karena UMKM Index kita masih sangat baik, indeks optimismenya menunjukkan optimis dan indeks kepercayaan pelaku UMKM terhadap kemampuan pemerintah mengelola tantangan ekonomi masih sangat baik,” ungkap Sunarso.

Lebih lanjut Sunarso menuturkan  68 persen GDP Indonesia disumbang oleh UMKM dengan penyerapan tenaga kerja 97 persen, sehingga negara yang memiliki tanggung jawab untuk menyejahterakan masyarakat harus memberikan pekerjaan kepada masyarakat. Oleh karena itulah BRI akan senantiasa fokus pada pengembangan UMKM

“Maka apa yang bisa dilakukan BRI adalah kami fokus saja kepada UMKM, makanya UMKM kami perluas ke ultra mikro. Perannya di Presidensi G20, kami akan semakin fokus pada ultra mikro,” tutur Sunarso.

Baca juga: BRI siap dukung penyaluran kredit bagi UMKM
Baca juga: Kredit mikro BRI tumbuh seiring dengan pelaku usaha yang adaptif


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022