Tujuannya, agar bisa merawat mata air yang ada, sekaligus menjaga budaya
Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Warga Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur, mengajak para generasi muda untuk turut serta melestarikan sumber air di daerah itu.

Ketua Forum Musyawarah Lingkungan Songgoriti Mishariyadi di Kota Batu, Selasa, mengatakan bahwa dalam peringatan Hari Air Sedunia, warga Kelurahan Songgokerto menggelar tradisi yang bertujuan agar generasi muda turut serta melestarikan sumber air.

"Anak-anak kita libatkan supaya mengetahui budaya yang ada, karena mereka merupakan generasi penerus. Selain itu, anak-anak juga diharapkan bisa melestarikan sumber air," kata Mishariyadi.

Baca juga: Pakar: Hari Air Sedunia ingatkan pentingnya tata kelola

Ia mengatakan bertepatan dengan peringatan Hari Air Sedunia tersebut, warga Kelurahan Songgokerto juga melakukan tradisi Nadah Banyu dan Resik Dandang, yang bisa diartikan sebagai mewadahi air dan membersihkan peralatan memasak.

Menurutnya, tradisi Nadah Banyu dan Resik Dandang tersebut, sesungguhnya sudah dilakukan masyarakat sejak dahulu.

Baca juga: Perilaku buang air besar jadikan akses air minum aman sulit dicapai

Saat itu, masyarakat Songgokerto yang berprofesi sebagai petani, selalu melakukan pembersihan alat-alat pertanian khususnya menjelang Ramadhan.

Kemudian, lanjutnya, para petani di wilayah tersebut juga membersihkan aliran sungai yang ada di wilayah tersebut. Saat ini, lanjutnya, para generasi muda di wilayah tersebut juga dilibatkan dalam sejumlah kegiatan untuk menjaga keberadaan sumber air tersebut.

Baca juga: BRIN dukung pelestarian sumber daya air berbasis kearifan lokal

"Kemarin anak-anak juga diajak untuk bersih-bersih sumber air dan sungai. Tujuannya, agar bisa merawat mata air yang ada, sekaligus menjaga budaya," ujarnya.

Rangkaian pelaksanaan tradisi Nadah Banyu dan Resik Dandang tersebut diawali dengan tusuk bumi dan tabur garam di sepanjang jalan di wilayah itu yang diiringi dengan doa masyarakat untuk meminta keselamatan. Kemudian, dilanjutkan dengan mencuci peralatan memasak.

Baca juga: Pemkot Mojokerto gelar Festival Mojotirto peringati Hari Air Sedunia

Kegiatan tersebut diikuti oleh anak-anak muda yang merupakan warga sekitar dan para sesepuh termasuk pemangku adat yang ada. Diharapkan, tradisi tersebut bisa terus dilestarikan dan berseiring dengan langkah untuk menjaga sumber air yang ada.

"Kami meminta keselamatan dan berdoa supaya masyarakat dan pengguna air itu tidak kekurangan. Ini juga termasuk budaya kami yang perlu diangkat dan dilestarikan," katanya.

Baca juga: KLHK bangun ekoriparian untuk tingkatkan kualitas air

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022