Makassar (ANTARA) - Ketua PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Usman Sumantri mengatakan rasio pelayanan kesehatan gigi belum merata yang menjadi salah satu pemicu masih banyaknya masalah gigi dan mulut.

"Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia terbilang masih sangat tinggi. Berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2018 menyatakan bahwa 57,6 persen penduduk Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut," kata Usman pada rangkaian peringatan Hari Kesehatan Gigi Dunia secara virtual yang diikuti dari Makassar, Selasa.

Menurut dia, permasalahan dengan proporsi terbesar adalah gigi berlubang dan gusi yang bengkak, salah satu pemicunya karena faktor masih rendahnya kesadaran masyarakat ke tempat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Selain itu, juga karena rendahnya akses untuk mendapat layanan, karena keterbatasan tenaga kesehatan di lapangan, akibat tenaga kesehatan atau dokter gigi lebih banyak menumpuk di wilayah perkotaan.

Baca juga: Masih banyak orang yang keliru saat menyikat gigi

Baca juga: PDGI: Keterbatasan akses jadi kendala layanan kesehatan gigi & mulut


Sebagai gambaran, 94,9 persen masyarakat perkotaan tidak pernah ke dokter gigi dalam setahun terakhir. Persebaran dokter gigi yang belum merata serta faktor biaya juga menjadi hambatan bagi masyarakat untuk rutin berkonsultasi ke dokter gigi.

Akibatnya, dari 57 persen masyarakat yang mengalami permasalahan gigi dan mulut, hanya 10,2 persen yang berkunjung ke dokter gigi, itu pun umumnya karena sudah merasa sangat kesakitan.

"Padahal masalah gigi dan mulut ini tidak bisa dibiarkan, karena akan mempengaruhi kualitas hidup masyarakat," katanya.

Sementara dari sisi rasio dokter gigi dan pasien, kata Ketua PDGI ini, saat ini jumlah dokter gigi di Indonesia masih belum ideal. Jika dibandingkan dengan rekomendasi WHO yaitu 1 dokter gigi untuk 7.500 orang, di Indonesia faktanya 1 dokter gigi bertugas melayani 9.565 orang.

Dari data-data tersebut terlihat adanya ketidaksetaraan akses terhadap dokter gigi masih menjadi masalah.

Berkaitan dengan hal tersebut, Head of Professional Marketing Beauty and Personal Care Unilever Indonesia, drg Ratu Mirah Afifah, GCClident, MD mengatakan, Pepsodent bersama PDGI memperluas akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi semua orang melalui layanan teledentistry gratis.

“Tanya Dokter Gigi by Pepsodent melalui nomor WhatsApp 0878-8876-8880 yang diluncurkan pada 2020, hingga kini tercatat 21.488 sesi layanan telah diberikan, dengan tingkat kepuasan yang sangat baik," katanya.

Selain itu, sepanjang 1 April - 30 Juni 2022, konsultasi akan diberikan oleh ribuan dokter gigi dari 100 PDGI cabang dan 300 orang “Pepsodentist” yaitu relawan dokter gigi swasta di seluruh penjuru Indonesia yang akan ditampilkan dalam Dentist Locator di situs Tanya Pepsodent juga akan ikut berpartisipasi.

Para “Pepsodentist” bahkan berkomitmen memberikan perawatan pembersihan karang gigi ringan dalam jumlah terbatas kepada masyarakat.

Baca juga: Di hari jadinya ke-72, ini pesan PDGI bagi masyarakat

Baca juga: PB PDGI dukung penyelenggaraan KIT GTI Universitas Moestopo
Tangkapan layar Head of Professional Marketing Beauty and Personal Care Unilever Indonesia, drg Ratu Mirah Afifah, GCClident, MD pada rangkaian peringatan Hari Kesehatan Gigi Dunia secara virtual yang diikuti dari Makassar, Selasa (22/3/2022). Antara/ Suriani Mappong

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022