Jakarta (ANTARA) - Menstruasi atau haid merupakan hal yang biasa dialami oleh wanita di setiap bulan. Beberapa wanita merasakan nyeri hebat di bagian perut ketika dalam masa menstruasi. Namun, masalah nyeri haid hebat tersebut sering dianggap hal biasa bahkan sepele bagi beberapa wanita. Rasa sakit tersebut seringkali menjadi suatu hal yang normal juga terabaikan bagi wanita. Padahal rasa sakit tersebut bisa merupakan salah satu penyebab dari endometriosis.

Baca juga: Perdarahan terus menerus jadi keluhan kanker serviks terbanyak

Spesialis Obstetri & Ginekologi Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, dokter M. Luky Satria, Sp.OG – KFER, menjelaskan endometriosis merupakan tumbuhnya jaringan endometrium atau lapisan dinding rahim yang tumbuh di luar rahim.

“Tempat yang seharusnya berada di dalam rahim, tapi ini tumbuh di luar rahim, seperti otot rahim. Itu namanya endometriosis,” kata Luky, dikutip dari keterangan resmi, Rabu.

Endometriosis merupakan suatu penyakit yang semakin lama dapat semakin memburuk jika tidak mendapat penanganan yang tepat. Penderita endometriosis akan mengalami nyeri hebat ketika menstruasi. Namun, bagi sebagian orang menganggap hal tersebut wajar dan tidak perlu dilebih-lebihkan.

“Nyeri haid itu gejala endometriosis yang paling umum diketahui. Masalahnya, orang-orang awam menganggap nyeri haid berlebihan itu wajar," kata Luky.

Kerap kali, orang yang mengalami nyeri haid sampai terpaksa bolos sekolah atau kerja dianggap "ratu drama", padahal nyeri yang dialaminya memang berat, hanya saja dianggap biasa sehingga tidak diperiksakan kepada dokter.

"Nyeri saat haid tidak boleh disepelekan dan diabaikan begitu saja," kata Luky.

Pusat Fertilitas Bocah Indonesia sepanjang Maret menyebarkan edukasi tentang Endometriosis juga meluncurkan paket Endometriosis khusus bagi para perempuan yang mengalami gangguan endometriosis agar kaum Hawa peduli mengenai penyebab nyeri haid berlebihan dan dapat mengatasinya sejak dini.


Baca juga: Penyebab rasa nyeri saat menstruasi

Baca juga: Kiat kurangi kembung jelang haid

Baca juga: Pembalut herbal dengan deodoran tidak disarankan

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022