BPSDMI siap memberikan dukungan aktif dalam mengembangkan program pendidikan vokasi industri dan sumber daya manusia untuk menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri pengolahan logam melalui program kerja sama dengan berbagai pihak.

Salah satunya direalisasikan melalui kolaborasi dengan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) untuk menciptakan SDM yang terampil dan berdaya saing khususnya di sektor industri pengolahan logam.

"Sebagai salah satu proyek strategis nasional yang berlokasi di Kabupaten Halmahera Tengah, BPSDMI siap memberikan dukungan aktif dalam mengembangkan program pendidikan vokasi industri dan sumber daya manusia untuk menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten," kata Kepala BPSDMI Arus Gunawan lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.

Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan antara Kepala BPSDMI Arus Gunawan dan Vice President IWIP Kevin HE di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.

Kesempatan itu juga disaksikan Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Muh Rasman Manafi.

Arus menjelaskan pihaknya telah menyelenggarakan dan mengembangkan program Pendidikan Setara Diploma Satu Vokasi lndustri Berbasis Kompetensi. Pada 2021, sebanyak 981 mahasiswa mengikuti pendidikan tersebut yang tersebar dari 21 kabupaten/kota di 11 provinsi.

Pada 2022, BPSDMI menargetkan sebanyak 1.100 mahasiswa yang akan mengikuti program ini.

"Salah satunya akan dilaksanakan melalui kerja sama dengan IWIP di bidang pengolahan logam dengan total peserta 96 mahasiswa yang terbagi dalam tiga program studi, yaitu Pengelasan, Kimia Mineral, dan Teknik Instalasi Listrik," sebut Arus.

BPSDMI Kemenperin juga berkomitmen mendukung program vokasi yang link and match antara industri dengan pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan sektor industri yang selama ini belum bisa terpenuhi, khususnya untuk sektor pengolahan logam yang sedang didorong untuk dikembangkan di kawasan industri wilayah timur Indonesia.

"Dalam penyelenggaraan program ini, BPSDMI menugaskan Politeknik Industri Logam Morowali sebagai mitra IWIP karena politeknik ini telah memiliki success story dalam penyediaan SDM industri yang kompeten di Kawasan Industri Morowali yang memiliki kesamaan dengan Kawasan Industri Weda Bay," paparnya.

Hal senada juga disampaikan Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir Kemenko Marves, Muh Rasman Manafi. Ia mengatakan pengembangan wilayah di Halamahera nantinya tidak hanya untuk sektor pertambangannya saja, tetapi juga untuk sektor perikanan dan maritim.

"Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah yang signifikan," ujarnya.

Merujuk pada data hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2021, penduduk usia kerja di Kabupaten Halmahera Tengah berjumlah 39.855 jiwa.

Dari seluruh penduduk usia kerja, yang termasuk angkatan kerja berjumlah 25.115 jiwa atau 63,01 persen. Dari seluruh angkatan kerja, tercatat sebanyak 1.062 yang diklasifikasikan sebagai pengangguran.

Baca juga: Kemenperin berupaya naikkan kualitas SDM pengelasan dukung industri KA
Baca juga: Kemenperin buka Program D1 Penjamin Mutu Pangan mulai 1 Maret
Baca juga: Kemenperin gandeng Pemkab Morowali cetak SDM kompeten


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022