mempertemukan permintaan dan pasokan inovasi yang melibatkan startup
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika membantu perusahaan rintisan lokal HiPajak mendapatkan pendanaan dari investor luar negeri melalui program HUB.ID.

"Program HUB.ID ini kami buat untuk membuka peluang bagi banyak pihak. Kami mempertemukan permintaan dan pasokan inovasi yang melibatkan startup, korporasi swasta, BUMN, pemerintah, investor, dan seluruh pemangku kepentingan," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kominfo, Semuel A Pangerapan, dalam siaran pers, Rabu.

Tahun lalu, HUB.ID memfasilitasi peluang kerja sama 43 perusahaan rintisan atau startup dengan investor. Program tersebut memiliki jejaring yang luas baik di dalam maupun luar negeri, membantu perusahaan rintisan mendapatkan eksposur dari para investor.

Salah satu perusahaan rintisan peserta HUB.ID, HiPajak baru saja mendapat pendanaan dari perusahaan pemodal asal Singapura, 1982 Venture.

"Ini tentunya berita baik. Untuk itu kami ucapkan selamat kepada HiPajak atas pencapaian ini. Kami sangat berharap ini dapat menjadi motivasi bagi startup-startup lainnya untuk terus berjuang dalam mendapatkan investor," kata Semuel.

Baca juga: Kominfo pastikan telah tutup akses investasi ilegal termasuk Binomo

Baca juga: Kominfo: STB gratis akan didistribusikan secara "door to door"


Semuel mengharapkan HUB.ID akan membantu perusahaan rintisan mendapatkan invetasi hingga menjadi calon unicorn.

"Besar harapan kami program HUB.ID dapat terus terselenggara tiap tahunnya dan membantu lebih banyak lagi startup-startup nasional dalam meraih investasi sehingga dapat berkontribusi untuk Indonesia dan menjadi calon-calon startup Unicorn berikutnya," kata Semuel.

Kominfo akan menggelar HUB.ID angkatan kedua tahun ini.

Berbagi pengalaman

HiPajak merupakan aplikasi digital untuk menyederhanakan kebutuhan perpajakan, terutama yang terkait pajak penghasilan. Aplikasi ini diklaim bisa menghemat biaya hingga 95 persen dalam pengelolaan pajak penghasilan.

CEO HiPajak, Tracy Tardia menilai peluang yang ditawarkan HUB.ID adalah membangun jejaring melalui perjodohan bisnis (business matchmaking), pelatihan berkelas internasional dan hubungan dengan investor.

"Sebuah kesempatan yang luar biasa bisa bergabung dalam program HUB.ID yang difasilitasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dimana program yang dibuat sangat lengkap untuk akselerasi startup," kata Tracy, dalam keterangan yang sama.

Aplikasi yang diawasi langsung oleh Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan ini didirikan pada 29 Januari 2020. Sampai sekarang, pengguna HiPajak lebih dari 300.000, terdapat 100.000 diantaranya yang merupakan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.

Selain itu, pengguna mereka adalah pekerja lepas, kreator konten dan wajib pajak pribadi nonkaryawan. Tahun lalu, HiPajak bekerja sama dengan GoBiz dari Gojek untuk membantu mitra GoFood.

Selain Gojek, perusahaan rintisan ini jug bermitra dengan BNI, Midtrans, KoinWorks dan LinkAja.

Tracy mengatakan tahun ini HiPajak ingin fokus pada pengembangan produk agar aplikasi terintegrasi dengan berbagai platform dan meningkatkan teknologi yang digunakan di aplikasi tersebut.

Baca juga: Belasan inisiatif digital Indonesia masuk nominasi WSIS Prizes 2022

Baca juga: Kominfo singgung digitalisasi pemilu saat bertemu KPU

Baca juga: Kominfo bentuk panitia seleksi calon anggota KPI





 

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022