Indonesia Spice up the World menargetkan empat ribu restoran di seluruh dunia dan meningkatkan ekspor rempah dan bumbu menjadi 2 miliar dolar AS
Jakarta (ANTARA) - Direktur Pelaksana Hubungan Kelembagaan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Chesna Fizetty Anwar mengatakan program Indonesia Spice up the World (ISUTW) memiliki peran yang sangat penting untuk mendorong gastrodiplomasi tanah air ke mancanegara.

Hal ini ditujukan untuk meningkatkan daya tarik pasar global, branding negara Indonesia, dan mempromosikan identitas budaya Indonesia di pasar global.

“Indonesia Spice up the World menargetkan empat ribu restoran di seluruh dunia dan meningkatkan ekspor rempah dan bumbu menjadi 2 miliar dolar AS hingga tahun 2024,” ucapnya dalam Focus Group Discussion (FGD) di Jakarta, Kamis.

Ia menyatakan bahwa LPEI memiliki peran dalam mendorong ISUTW untuk memberikan pembiayaan bagi pelaku ekspor bumbu dan rempah, serta menyusun strategi bersama dengan Kementerian Luar Negeri maupun Kementerian Perdagangan.

Urgensi pemerintah meluncurkan program tersebut melalui gastrodiplomasi, lanjutnya, bukan sekedar untuk mempromosikan masakan dalam negeri ke luar negeri namun juga untuk meningkatkan daya tarik nilai budaya serta memperoleh pertumbuhan ekonomi.

“Misalnya mendorong ekspor makanan dan juga membangkitkan industri pariwisata,” kata dia.

Salah satu negara yang telah menerapkan gastrodiplomasi selama 25 tahun ialah Thailand. Saat ini, negara itu menjadi pemasok ekspor utama ikan tuna atau produk tuna kaleng, nenas, jagung manis, santan, singkong, dan durian.

Selain itu, Thailand disebut masuk 10 negara terbesar yang memasok makanan halal.

“Walaupun mereka bukan negara muslim, tapi mereka melihat peluang dari sisi halal food yang potensinya itu luar biasa secara global,” ujar Chesna.

Untuk gastrodiplomasi di Jepang, lanjutnya, terdapat sebuah studi di tahun 2017 yang menyatakan bahwa ada peningkatan penyebaran restoran Jepang di seluruh dunia sebesar 500 persen dan ekspor makanan meningkat 200 persen.

“Di sini, kita bisa lihat betapa pentingnya peran gastrodiplomasi untuk suatu negara,” ungkapnya.


Baca juga: Lewat gastrodiplomasi, Menparekraf ingin tempe Indonesia bisa mendunia
Baca juga: Kemlu dorong promosi masakan Indonesia melalui gastrodiplomasi
Baca juga: LPEI dan Sarinah kolaborasi dukung UKM tembus pasar global
Baca juga: LPEI perluas kerja sama kembangkan industri berorientasi ekspor


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022